Mohon tunggu...
Keliling Indonesia
Keliling Indonesia Mohon Tunggu... -

Kepoin saya ? Follow IG : @emyebpj Seorang Traveller, penulis dan juga web developer.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Inilah Patok Tiga, Perbatasan Indonesia dan Malaysia di Sebatik

13 November 2018   12:49 Diperbarui: 13 November 2018   13:10 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Rasanya amat sangat bangga dan membahagiakan bisa mewujudkan mimpi   berkunjung ke pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan negara   lain. Dimana, beberapa waktu lalu sekitar tanggal 12 September 2018,   saya memberanikan diri berkunjung ke Pulau Sebatik seorang diri.

Tentang Pulau Sebatik

Pulau   Sebatik sendiri adalah sebuah pulau kecil yang berada di provinsi baru   yakni Kalimantan Utara, tepatnya masuk kedalam wilayah kabupaten   Nunukan. Pulau Sebatik terbagi ke dalam dua wilayah perbatasan  Indonesia  dan Malaysia. Sebagian wilayah milik Indonesia dan sebagian  lagi milik  Malaysia.

Bagian utara Pulau Sebatik memiliki luas  sekitar 187,23  km, dan merupakan wilayah Negara Bagian Sabah,  Malaysia. Nah, bagian  selatan Pulau Sebatik milik kabupaten Nunukan,  Indonesia, dengan luas  kurang lebih sekitar 246,61 km. Sementara  sisanya 375, 52 hektar  merupakan kawasan konservasi yang dipenuhi  tanaman Bakau. Inilah yang  menjadikan Pulau Sebatik sangat unik dan  menarik hingga menjadi pulau  yang ingin saya kunjungi.

Akses menuju Pulau Sebatik

Ada   banyak cara  menuju Pulau Sebatik, namun wajib melalui jalur Laut,   karena disini  belum ada penerbangan komersial yang terbang ke Pulau   Sebatik. Jadi,  kita harus menggunakan speedboat dari Kota Tarakan atau   lewat Nunukan.  Saya sendiri memilih jalur Tarakan, mengingat posisi  saya  yang saat  itu berada di Tarakan.  Tiket speedboat dari Tarakan ke  Pulau  Sebatik  lumayan mahal yakni Rp 230.000 dengan waktu tempuh  sekitar 2,5  jam  perjalanan. Sementara jika kalian memilih via Nunukan  akan jauh  lebih  murah dan lebih dekat karena posisi Pulau Sebatik  bersebelahan  dengan  Pulau Nunukan.

Sebenarnya kalian bisa  juga memilih jalur   Tawau, yakni sebuah kota di sebrang Pulau Sebatik  milik Malaysia.   Namun  kalian harus memiliki paspor dengan perhitungan  yang sedikit  lebih  mahal karena harus menggunakan mata uang Ringgit.  Tetapi  keuntungannya  memang jarak tempuhnya menjadi sangat singkat  yakni  sekitar 30 menit  saja.

Ada Apa di Sebatik ?
Seperti    yang saya jelaskan di atas, jika posisi Pulau Sebatik terbagi kedalam  2   wilayah Indonesia dan Malaysia. Tentunya ada banyak perbatasan yang    menjadi pembatas kedua negara tersebut. Keseharian dan kegiatan kedua    wilayah di perbatasan juga sangat unik pun dengan kulinernya.

Patok    Tiga adalah kawasan perbatasan yang sering dijaga ketat oleh petugas    perbatasan karena mobilitas warga keduanya yang sangat aktif dan    berkembang. Di perbatasan Patok Tiga ini ada beberapa rumah yang    bangunannya ada di dua wilayah.

Yap rumah warga yang berada di    Desa Aji Kuning, atau tepatnya  berada di kawasan Patok Tiga ini menjadi    hal yang sangat unik.  Bayangkan saja jika rumah kalian ada di kedua    negara, misalnya saja  Dapurnya ada di Malaysia, sementara Ruang Tamu   dan  Kamar Tidur masuk  ke dalam wilayah Indonesia. Dari Patok Tiga ini,   kita  bisa melintasi  negara Malaysia namun harus terlebih dahulu  melapor  ke  petugas untuk  dicatat identitasnya. Ingat! kalian wajib  mempunyai   pasport untuk  melintasi kedua negara.

Dari sini kita  juga bisa    menyebrang menuju kota Tawau milik Malaysia  menggunakan  speedboad kecil    berkapasitas 10 orang. Biaya sekali menyebrang cukup  murah yakni   sekitar  60.000 dan kita akan dibawa  hingga ke kota yang  terbilang   sangat maju  dan ramai yakni Tawau. Nah masih ada satu lagi,   selain   mengunjungi  perbatasan Patok Tiga,   tak jauh dari sana kita  bisa   melihat Tugu Garuda  Pancasila yang  berdiri kokoh di atas bukit  tepat   berada di pinggir  jalan. Tugu yang  menggambarkan semangat dan    perjuangan bangsa dalam  menjaga  kedaulatan wilayahnya ini tergambar    dalam Patung Burung Garuda   dengan tulisan yang cukup besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun