Mohon tunggu...
Kelik Wardiyono
Kelik Wardiyono Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SMAIT Ibnu Abbas Klaten

Seorang yang menyukai bersepeda, membaca buku dan travelling untuk menambah wawasan dan kearifan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merintis Perubahan

28 Mei 2024   13:37 Diperbarui: 28 Mei 2024   13:51 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, "Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah." Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-Baqarah/2:249)

 

       Ketika Bani Israil menginginkan perubahan, maka mereka meminta kepada nabi mereka --Ibnu Katsir menyebutkan nabi itu bernama Syamuel atau Syam'un yang berarti Allah mendengar doaku- untuk berdoa kepada Allah agar memilihkan seseorang menjadi pemimpin mereka dalam melawan raja Jalut. Allah swt memilih Tholut untuk menjadi raja mereka dan memimpin perlawanan menghadapi Jalut dan tentaranya.  Setelah melewati sungai, sebagaimana diceritakan ibnu Abbas r.a., tentara yang berjumlah 80 ribu orang hanya hanya tersisa 4 ribu saja, sisanya 76 ribu orang "tidak lulus ujian"  meminum air sungai. Akhirnya tentara dalam jumlah kecil itu memperoleh kemenangan karena keimanan dan kesabaran yang mereka miliki. Demikian pula, Nabi Muhammad saw menang dengan gemilang dalam perang Badar, dimana hanya sebanyak 310 atau 313 tentara   melawan 1.000 tentara kaum Quraisy yang bersenjata lengkap.

       Pembaruan dan perubahan seringkali menimbulkan masalah, menghancurkan status quo, dan pasti banyak penentang dan perintang, namun harus dimulai dan dirintis. Peter F Drucker menyebutkan caranya, yaitu dengan menemukan orang  di dalam organisasi yang benar-benar menginginkan sesuatu yang baru. Seseorang bermental juara yang mengatakan "saya akan membuat hal ini menjadi sukses" dan kemudian memulai mengerjakannya.  Orang ini sebaiknya seseorang yang disegani organisasi, lebih baik dari internal organisasi, namun terkadang bisa berasal dari luar organisasi jika memang dalam internal organisasi tidak ditemukan. Rhenald Kasali dalam Re-Code Your Change DNA menyebutnya sebagai  The Critical Mass yang berarti kita memulai perubahan dengan melakukan "perlakuan" pada beberapa orang secara terbatas dengan mencari siapa saja di antara mereka yang mampu membawa perubahan itu pada orang yang lebih banyak.

       Perubahan membutuhkan para perintis perubahan yang siap bekerja dalam senyap , bermental pemenang dan tidak terpengaruh oleh "suara gaduh di luar sana" yang akan membuyarkan fokus dan konsentrasinya untuk memulai dan mengawal perubahan yang sedang dilakukan.

       Alternatif Poin Tindakan: Identifikasi para mitra kerja di lembaga pendidikan anda yang bisa dijadikan agen perubahan, biasanya tidak banyak. Latih dan beri "perlakuan/treatment" agar bisa memberikan keteladanan perubahan dalam organisasi. Jadilah pengamat yang tajam terhadap gagasan-gagasan terbaik dalam organisasi, jika tidak ada di internal organisasi maka carilah pengamat itu dan berkonsultasilah dengannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun