Mohon tunggu...
Kelik Wardiyono
Kelik Wardiyono Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SMAIT Ibnu Abbas Klaten

Seorang yang menyukai bersepeda, membaca buku dan travelling untuk menambah wawasan dan kearifan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aset Manusia dalam Organisasi

26 Maret 2024   08:21 Diperbarui: 26 Maret 2024   08:42 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

       Saya mengutip pendapat Perry Pascarella berikut: "Sebagian besar perusahaan lebih memperhatikan perhitungan kembalinya investasi aset modal mereka daripada aset manusia. Suatu rencana bisnis mungkin "buta" dengan biaya-biaya yang tak terlihat yang berhubungan dengan penerimaan karyawan atau meningkatkan program pelatihan pada satu sisi, atau pengurangan karyawan dan uang pesangon pada sisi lainnya".

       Pengurangan tenaga kerja pada perusahaan Xerox banyak dijadikan studi kasus manajemen sumber daya manusia. Hal ini tak lepas dari upaya untuk mencari suatu "alat" manajemen baru untuk terlebih dahulu menilai pengaruh keputusan perusahaan terhadap sumberdaya manusia dan untuk mengantisipasi bagaimana akibat keputusan tersebut terhadap karyawan  yang akan mempengaruhi prospek perusahaan tersebut.

       Perusahaan  - juga lembaga apapun bentuknya- perlu menaruh perhatian lebih besar jika berhubungan dengan aset manusia. Jumlah karyawan (penambahan, pengurangan dan penugasan kembali), perubahan-perubahan biaya langsung misalnya kompensasi dan tunjangan atau biaya tidak langsung misalnya kompensasi tidak langsung, relokasi karyawan dan fasilitas pendukung, kesesuaian dengan prinsip hubungan kerja di lembaga dan pengaruh fungsi atau operasi lain dalam lembaga perlu menjadi perhatian serius para eksekutif manajemen.  Jika sederet hal di atas diabaikan, bukan tidak mungkin eksekutif manajemen akan memutuskan penambahan karyawan yang tidak efektif dalam penyelesaian tugas pekerjaan, alih-alih justru akan timbul in-efisiensi.

       Ernie Glickman, seorang konsultan manajemen di Boston melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan: "Apakah setiap orang menggunakan pendekatan ilmiah dalam mengatasi faktor-faktor sumber daya manusia dalam perencanaan bisnisnya?. Hasilnya adalah; 

1. Kebanyakan perusahaan membuat strategi dan kemudian secara INTUITIF menilai pengaruhnya terhadap karyawan mereka, 

2. Para eksekutif BERASUMSI bahwa karyawan mereka akan melaksanakan strategi, "tetapi hal itu tidak selalu terjadi", 

3. Kebanyakan perusahaan merasa lebih  nyaman dengan perhitungan hasil atas aset modal, tetapi mereka tidak menghitung hasil investasi karyawan atau memberi bobot yang sama.

Alternatif Poin Tindakan: Keputusan berkaitan dengan aset manusia perlu dibuat berdasarkan penilaian menyeluruh dan terpadu di awal, didukung pembuatan prinsip-prinsip kerja tertentu (TUPOKSI) untuk mendapatkan komitmen kerja karyawan. Hal ini merupakan  salah satu upaya eksekutif manajemen untuk melakukan  perbaikan proses perencanaan kerja sekaligus tolok ukur dalam penilaian aset manusia sebagai bagian terpadu dari perencanaan dan pembuatan keputusan operasional kerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun