Saat kondisi berbalik seperti sekarang, pemerintah memanfaatkan kondisi ini untuk menutup ‘kerugian’ yang terjadi di bulan April – Mei lalu, langkah ini perlu dilalukan pemerintah supaya anggaran subsidi BBM tidak mengganggu project-project pembangunan infrastruktur yang sedang dilaksanakan.
Langkah ini dianggap sebagai langkah yang tepat, mempertimbangkan tingginya volatilitas harga minyak dunia dalam setahun terakhir, selain itu dunia usaha saat ini membutuhkan kestabilan baik dari sisi politik, kebijakan, maupun harga BBM. Tim perekonomian Jokowi – JK percaya bahwa dunia usaha lebih senang jika harga BBM stabil daripada naik – turun setiap bulan. Rakyat pun kemungkinan akan memiliki pendapat yang sama.
Harga BBM kemungkinan baru akan turun jika harga minyak dunia bertahan di level saat ini atau bahkan lebih rendah lagi dalam jangka waktu yang cukup lama, begitu juga sebaliknya jika harga minyak dunia naik signifikan dan bertahan di harga tinggi dalam waktu yang lama, barulah pemerintah akan menaikan harga BBM.
Intinya pemerintah akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga stabilitas harga BBM di balik ketidakstabilan harga minyak dunia, tentunya tanpa menghambat proses pembiayaan pembangunan infrastuktur yang menjadi alasan utama kenaikan harga BBM.
Sumber:
http://www.kelasinvestasi.com/ini-alasan-jokowi-tolak-turunkan-harga-bbm/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H