Mohon tunggu...
Mas Riyanto Riadi
Mas Riyanto Riadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Belajar dan terus belajar adalah kunci utama dalam mencapai sebuah kesuksesan hakiki

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Madura dan Semangat "Ngalappae Manok Ngabber": Refleksi Budaya dan Perjalanan Waktu

11 Januari 2025   23:35 Diperbarui: 11 Januari 2025   23:35 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pulau Madura dengan keindahan dan kekayaan Sumber Daya Alam

Madura, sebuah pulau kecil yang penuh warna, memiliki jejak sejarah yang panjang dan kaya. Di bawah bayang-bayang masa lalu, salah satu figur yang menonjol adalah Arya Wiraraja, sosok yang berperan penting dalam meletakkan fondasi Madura sebagai "bangsa" yang mandiri dan tangguh. Refleksi ini tidak hanya mengungkap kisah masa lampau, tetapi juga menggambarkan bagaimana nilai-nilai leluhur tetap relevan dalam membentuk karakter masyarakat hingga hari ini.

Salah satu nilai lokal yang menarik adalah konsep ngalappae manok ngabbher, sebuah filosofi hidup yang mengajarkan semangat pantang menyerah dalam mengejar cita-cita. Ibarat seorang yang berusaha menangkap ayam liar, nilai ini menuntut kegigihan, kesabaran, dan keberanian untuk melawan segala rintangan. Nilai ini bukan hanya sekadar tradisi lokal, tetapi cerminan karakter masyarakat Madura yang adaptif dan tak mudah menyerah.

Namun, di era modern, nilai ini mulai tergeser oleh berbagai tantangan global. Urbanisasi, arus teknologi, dan pergeseran budaya sering kali membuat semangat ngalappae manok ngabbher terasa asing di kalangan generasi muda. Meski begitu, kisah ini seharusnya tidak hanya menjadi nostalgia, tetapi juga inspirasi untuk melangkah ke masa depan dengan berpegang pada akar budaya.

Mengangkat kembali nilai-nilai leluhur seperti ini adalah langkah penting untuk menjaga identitas dan jati diri Madura di tengah perubahan zaman. Jika semangat ini terus hidup, Madura akan tetap menjadi simbol ketangguhan dan keberanian, tidak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga sebagai teladan bagi bangsa lainnya. Karena, sejatinya, ngalappae manok ngabbher bukan hanya tentang membumbui burung terbang, melainkan tentang keberanian untuk bermimpi dan berjuang tanpa henti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun