Sebagai seorang pendidik, kita diibaratkan seperti petani yang menjaga dan merawat biji-biji tanaman yang ditanam di ladangnya. Analogi ini digambarkan dengan indah oleh Ki Hajar Dewantara dalam ucapannya, "Kalau sebutir jagung yang baik dasarnya jatuh pada tanah yang baik, banyak airnya, dan mendapat sinar matahari yang cukup, maka pemeliharaan dari Bapak tani tentu akan menambah baiknya keadaan tanaman."
Ini menggambarkan pentingnya peran seorang pendidik dalam memelihara dan menuntun potensi setiap siswa agar mereka dapat berkembang dengan optimal. Bagaimana kita merawat benih itu dengan cara yang penuh kesabaran dan keuletan, karena tidak setiap siswa datang dengan dasar yang sama. Lingkungan, pengaruh eksternal, dan bagaimana kita sebagai pendidik memberikan pemeliharaan adalah faktor penting dalam kesuksesan mereka.
Selain itu, dalam kesempatan lain, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengajak kita untuk melakukan perubahan kecil di kelas sebagai bentuk langkah nyata dalam memperbaiki sistem pendidikan. Beliau menegaskan bahwa "Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak."
Dalam pendidikan, setiap langkah kecil memiliki dampak besar jika dilakukan bersama. Mari kita sebagai pendidik terus belajar, berefleksi, dan bertumbuh. Teruslah berbagi dan berkolaborasi agar perubahan yang kita lakukan, seberapa pun kecil, dapat menjadi kekuatan besar bagi kemajuan anak-anak kita. Hanya dengan bersama-sama, kita bisa menciptakan lingkungan yang sehat, mendukung, dan inklusif bagi semua siswa.
Dengan demikian, mari kita terus menjadi petani-petani yang penuh keuletan dan kesabaran, menuntun benih-benih masa depan bangsa menuju keberhasilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H