Anak berkebutuhan khusus adalah anugerah Tuhan yang perlu kita syukuri. Merekalah yang mengajarkan para guru tentang kesabaran dan keikhlasan. Begitulah hari ini, aku melihat Fatih, anak berkebutuhan khusus yang baru saja bergabung di sekolah kami. Banyak teman-teman guru yang merasa kewalahan menghadapi perilakunya yang berbeda. Salah satu kejadian yang paling mencolok adalah saat Fatih mematikan sound system ketika teman-temannya sedang senam.
Melihat hal tersebut, saya mencoba pendekatan yang berbeda. Saya mendekati Fatih yang sedang bermain piano. Piano itu mati, dan saya memutuskan untuk menyalakannya kembali. Saat piano hidup, Fatih tersenyum lebar, senyum yang membuat hati saya hangat. Ada perasaan senang yang tak terhingga melihat kebahagiaan sederhana yang terpancar dari wajahnya.
Momen itu mengingatkan saya akan keadilan Tuhan yang menciptakan setiap ciptaan-Nya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Fatih mungkin memiliki kebutuhan khusus, tetapi dia juga membawa kebahagiaan dan pelajaran berharga bagi kita semua. Dia mengajarkan kita untuk melihat keindahan dalam setiap individu, dan untuk selalu bersyukur atas keberadaan mereka di kehidupan kita. Tuhan Maha Adil, dan dalam senyuman Fatih, saya melihat keajaiban dan keindahan yang Dia ciptakan. (MRR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H