Sebagai negara dengan banyak budaya, Indonesia sering menggunakan diplomasi budaya untuk mempromosikan kepentingan nasionalnya. Media festival adalah salah satu dari sekian banyak media yang bisa digunakan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional. Festival budaya internasional bertujuan untuk menampilkan budaya satu atau lebih negara (Greef, 2017).Â
Festival budaya dapat menjadi media populer dan bentuk diplomasi budaya dalam hal ini, karena dapat membangkitkan antusiasme masyarakat lokal dan asing. Dalam artikel ini, penulis fokus pada diplomasi budaya Indonesia terhadap peserta asing dalam Festival Gamelan Internasional Solo 2018.
International Gamelan Festival atau IGF adalah festival internasional di mana musisi dan penggemar gamelan dari seluruh dunia bertemu. IGF diadakan di Inggris untuk pertama kalinya pada tahun 2017.Â
Festival ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan tujuan memperkenalkan Gamelan sebagai warisan budaya Indonesia kepada masyarakat global (Kemdikbud, 2017). Keberhasilan International Gamelan Festival 2017 di Inggris, dan lebih khusus lagi di kota London dan Glasgow, menyebabkan keberlangsungan International Gamelan Festival 2018.
Menurut data penelitian, Festival Gamelan Internasional 2018 merupakan wahana diplomasi budaya Indonesia untuk mewujudkan kepentingan Indonesia dan meningkatkan citra positifnya di mata dunia internasional, terutama untuk ajang IGF 2018.Â
Peserta asing yang berpartisipasi diperbolehkan menggunakan gamelan, seni, berbagai peninggalan budaya Indonesia, dan potensi budaya Indonesia dalam rangkaian acara ini yang digunakan untuk meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia. Ini merupakan cara pemerintah untuk memaksimalkan dampak festival ini terhadap kepentingan nasional.
Salah satu tujuan Festival Gamelan Internasional 2018 adalah penerimaan masyarakat internasional dan reaksi media lokal dan internasional. Banyaknya reaksi positif terhadap festival gamelan ini menunjukkan bahwa misi diplomasi budaya Indonesia perlu ditingkatkan di Indonesia. Memahami, menginformasikan dan mempengaruhi pengunjung asing ke festival menciptakan citra positif. Reaksi positif masyarakat tentunya akan membantu pemerintah Indonesia untuk memperbaiki citra buruk Indonesia di mata asing.
Festival Gamelan Internasional 2018 menarik banyak peserta dari luar negeri yang datang ke Indonesia secara sukarela hanya karena minat dan harapan, prinsip simbiosis, bagaimana menciptakan citra positif dan menyebarkan pesan perdamaian tanpa paksaan.Â
Apalagi tujuan festival itu sendiri adalah untuk memenuhi misi perdamaian, menjelaskan keragaman melalui hasil rasa yang didengar, disaksikan dan dinikmati, serta memunculkan semangat persatuan untuk tujuan yang sama.Â
Semoga IGF 2018 menyampaikan pesan-pesan kerukunan, saling menghormati, toleransi, dinamisme dan perdamaian dalam keragaman budaya. Menjadi tuan rumah Festival Gamelan Internasional 2018, yang berdampak positif bagi citra Indonesia, merupakan bukti keberhasilan diplomasi dalam menggunakan budaya sebagai wahana untuk menegaskan kepentingan bangsa. Hal ini membuktikan bahwa budaya tidak boleh dianggap enteng, karena keberadaannya dapat bermanfaat bagi negara jika dikelola dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI