Mohon tunggu...
Ruang Kecil
Ruang Kecil Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menghabiskan waktu dengan menulis, membaca, dan berkelana

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Novel 'Istana Merah (The Red Palace)' Karya June Hur

28 Agustus 2024   10:46 Diperbarui: 28 Agustus 2024   10:54 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rahasia istana tidak boleh tersingkap, atau akan terjadi pertumpahan darah yang tidak terhindarkan.

Istana sering diasosiasikan sebagai tempat segala kemewahan duniawi bersemayam. Setidaknya, itu yang Hyeon pikirkan selama menghabiskan siang-malam panjangnya di Hyeminseo, tempat para perawat istana menimba ilmu. Berkat rasa sakit yang diberikan ibunya, haus akan pengakuan ayahnya, dan ambisi besar pribadinya, Hyeon berhasil melewati ujian-ujian sulit demi posisi yang didambakannya: perawat istana.

Hingga sebuah tragedi berdarah terjadi. Pembantaian Hyeminseo, begitu orang-orang menyebutnya. Tiga perawat dan satu pelayan istana terbantai pada malam mencekam itu. Perawat Jeongsu ditangkap sebagai tersangka utama pemunuhan rekan-rekannya. Hyeon tidak bisa berdiam diri begitu saja. Selain berjasa sebagai mentornya, Jeongsu adalah orang yang menyelamatkan hidupnya.

Hyeon memulai investigasinya sendiri, berusaha keras membuktikan bahwa Jeongsu tidak bersalah. Dengan bantuan tidak terduga dari seorang inspektur kepolisian, Eojin, Hyeon mulai menulusuri jejak-jejak pembantaian yang bermandikan darah. Satu per satu, rahasia kelam di balik pembunuhan itu tersingkap. Dan tanpa disadari, Hyeon mulai mendekati kebenaran dari rahasia terlarang seorang Putra Mahkota.

Ketika kamu masuk istana, pilihanmu hanya dua: mati atau bertahan hidup dengan menjadi monster yang terkurung dalam tembok istana.

Politik kerajaan dikenal sebagai politik pemakan korban yang kejam dan tak kenal ampun. Pertumpahan darah sesama saudara dan kerabat menjadi hal lumrah demi kekuasaan tertinggi. Kasta menjadi sangat vital bagi hidup seseorang. Intrik-intrik politik yang kental melingkupi setiap paviliun, tersembunyi dengan rapat di balik tembok istana.

'Istana Merah' menekankan bahwa ada harga yang harus dibayar jika menginginkan keagungan dan kemewahan istana. Buku ini mengulik berbagai pembantaian, pembunuhan, kengerian, balas dendam, dan kekejaman berbagai individu yang tersembunyi oleh bangunan-bangunan indah. Membuktikan bahwa semakin terang suatu cahaya, semakin gelap pula bayangannya.

Proporsi yang tepat antara intrik politik, misteri, kekeluargaan, dan romansa dalam buku ini berhasil membolak-balikkan perasaan pembaca, terlarut dalam setiap bait ceritanya. Terinspirasi dari sejarah nyata Putra Mahkota Sado, buku ini menjadi pilihan yang tepat bagi pembaca yang ingin merasakan kehidupan 'ramai' istana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun