Mohon tunggu...
Suyati
Suyati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis senja

Ketika kebenaran tidak bisa di ungkapkan maka harus diabadikan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Machfud Arifin-Mujiaman, Komitmen Benahi Terminal di Kedung Cowek dan Bratang yang Mangkrak

25 November 2020   12:34 Diperbarui: 25 November 2020   13:22 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Debat kedua Pilwali Kota Surabaya (18/10) membuat masyarakat Surabaya tercengang karena paslon nomor urut 02, Machfud Arifin - Mujiaman mampu memaparkan fakta-fakta tentang pelayanan publik di Surabaya yang masih setengah hati. 

Misalnya pelayanan publik yang berkaitan dengan transportasi umum. Machfud Arifin - Mujiaman mengatakan bahwa selama ini Bappeko di bawah Eri Cahyadi, tidak pernah serius menangani masalah terminal yang mangkrak di Kota Surabaya. 

Terdapat dua terminal di Surabaya yang mangkrak yaitu terminal Kedung Cowek dan Terminal Bratang yang dibiarkan tidak beroperasi secara baik oleh Pemerintah Kota Surabaya. Selain itu, di dua terminal tersebut fasilitas-fasilktasnya sudah banyak yang rusak. Bahkan Bemo-Bemo yang biasa dipakai oleh sopir di sana sudah banyak yang tidak layak beroperasi. 

Bagaimana mungkin memberi pelayanan yang baik, bila fasilitas pokok yang digunakan sudah banyak yang rusak. warga sangat enggan untuk menggunakan jasa angkutan umum yang disediakan Pemerintah Surabaya karena fasilitasnya yang tidak memberi menjamin keamanan dan keyamanan kepada penumpang. 

Sejatinya, terminal merupakan salah satu fasilitas umum yang dirancang untuk memberi kemudahan masyarakat dalam penggunaan traportasi umum. Di kota-kota besar penyedian transportasi umum bertujuan untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang bisa mengakibatkan jalan macet. 

Selain itu, tujuan terminal ialah di dalam rangka menambah pundi-pundi pendapatan daerah. Lewat terminal-terminal yang telah disediakan oleh pemerintah Kota Surabaya, diharapkan retribusi daerah akan bertambah.

Namun, pengelolaan yang tidak benar, buruk dan tidak tersistem, membuat terminal jauh dari fungsi dan kemanfaatannya. Penyebab utamanya ialah ketidak siapan di daerah mengelola aset terminal yang dibangun.

Pasangan Machfud Arifin - Mujiaman, berkomitmen melakukan perbaikan tata kelola dan usahat melakukan integrasi angkutan umum di Kota Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun