Di tengah hamparan hijau Desa Ngadireso, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, sebuah tradisi unik bernama Mberot masih terus hidup dan menjadi daya tarik tersendiri. Tradisi ini bukan sekadar hiburan, melainkan perpaduan antara seni pertunjukan rakyat dan ritual spiritual yang menghadirkan sensasi tersendiri bagi penontonnya.
Pertunjukan Mberot di Desa Ngadireso memiliki urutan acara yang terstruktur dan menarik. Setiap pertunjukan dimulai dengan pembawa acara yang dengan penuh semangat memanggil grup Mberot yang akan tampil. Suasana mulai hidup ketika operator sound system memutarkan lagu-lagu pilihan dari grup yang akan tampil.
Para anggota grup Mberot kemudian mulai menunjukkan kebolehan mereka dengan berjoget mengikuti irama musik yang mengalun. Gerakan-gerakan mereka yang energik dan kompak menciptakan pemandangan yang menghibur bagi para penonton yang hadir.
Setelah beberapa lagu dimainkan, pertunjukan memasuki sesi yang ditunggu-tunggu: saweran. Pada momen ini, penonton berkesempatan untuk berpartisipasi langsung dengan memberikan sawer kepada para penari Mberot. Interaksi ini menciptakan suasana keakraban antara penampil dan penonton.
Bagian paling menegangkan dari pertunjukan Mberot adalah sesi kalapan atau kesurupan. Sebelum sesi ini dimulai, ada ritual khusus yang dilakukan, ditandai dengan pembakaran dupa dan pembacaan doa-doa. Suasana mistis mulai terasa ketika suara pecutan membelah udara, menandai dimulainya sesi kalapan.
Para penari yang kesurupan kemudian memberikan tontonan yang menghadirkan sensasi tersendiri. Suasana menjadi semakin meriah ketika penonton mulai bersuitan dan membunyikan terompet, yang justru membuat para penari kesurupan mengejar mereka. Momen-momen kejar-kejaran ini menjadi daya tarik utama yang menghadirkan sensasi campuran antara takut dan terhibur bagi para penonton.
Setiap grup Mberot mendapatkan jatah waktu tampil yang telah ditentukan, disesuaikan dengan jumlah grup yang akan tampil pada hari tersebut. Setelah satu grup menyelesaikan penampilannya, grup berikutnya akan tampil dengan urutan acara yang sama, mulai dari joget, saweran, hingga ritual kalapan.
Tradisi Mberot di Desa Ngadireso bukan sekadar hiburan semata. Di balik kemeriahan pertunjukannya, tersimpan nilai-nilai budaya yang terus dijaga dan dilestarikan. Mulai dari aspek spiritual yang tercermin dalam ritual-ritualnya, hingga nilai kebersamaan yang terbangun antara pemain dan penonton.
Keunikan tradisi Mberot telah menjadikan Desa Ngadireso sebagai salah satu destinasi wisata budaya yang menarik di Kabupaten Malang. Para pengunjung tidak hanya dapat menyaksikan pertunjukan yang menghibur, tetapi juga mendapatkan pengalaman cultural yang mendalam melalui rangkaian acara yang disajikan.
Tradisi Mberot di Desa Ngadireso merupakan bukti nyata bagaimana sebuah tradisi dapat terus hidup dan berkembang tanpa kehilangan nilai-nilai aslinya. Melalui pengelolaan yang baik dan dukungan masyarakat, tradisi ini diharapkan dapat terus dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.