Manajemen keuangan adalah salah satu ilmu di dalam bidang manajemen yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan, pemeriksaan, pengendalian, pengelolaan, dan penyimpanan dana yang dilakukan individu, organisasi, ataupun perusahaan.
Bila sebelumnya manajemen keuangan hanya berkutat pada penggunaan serta pengalokasian dana secara efisien, seiring berjalannya waktu, manajemen keuangan juga mencakup kegiatan-kegiatan lainnya, seperti cara mendapatkan dana, penggunaan dana, dan pengelolaan aset (aktiva). Dapat di simpulkan bahwa pengertian manajemen keuangan adalah kegiatan-kegiatan perusahaan ataupun organisasi yang berkaitan dengan cara untuk memperoleh pendanaan modal kerja, penggunaan dana tersebut dengan efektif, serta mengelola aset-aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dari penjelasan di atas kita mengetahui bahwa sangat pentingnya manajemen keuangan bagi bermacam - macam usaha. Nah Tahukah Sobat kalau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia loh. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 99% bentuk usaha di Indonesia adalah UMKM. Meskipun UMKM berperan penting dalam perekonomian Indonesia, namun pengelolaan bisnis UMKM tidak mudah.
Tantangan bagi pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19 saat ini menjadi semakin berat. Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa terdapat 4 sektor yang paling tertekan, salah satunya adalah UMKM, Sobat. Sektor ini mengalami tekanan akibat terganggunya cashflow perusahaan dan turunnya penjualan sehingga berdampak pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa tips dalam pengelolaan keuangan bagi para pelaku UMKM sebagai panduan agar dapat menghadapi berbagai tantangan di masa sulit seperti saat ini.
          Â
Harus Sering Mencatat Transaksi Keuangan
Pencatatan keuangan sangat penting bagi usaha apapun, namun pelaku UMKM yang masih didominasi usaha mikro dan kecil seringkali mengabaikan hal ini. Padahal menjadi esensial untuk mencatat segala pemasukan dan pengeluaran bisnis setiap harinya agar dapat terkontrol dengan baik. Setiap usaha setidaknya wajib mengetahui berapa biaya operasional usahanya, berapa keuntungan yang diperoleh, dan berapa modal yang digunakan untuk usaha. Dengan demikian, para pemilik usaha juga dapat mengevaluasi kemampuan dan kapasitas usahanya sehingga perencanaan pengembangan usaha dapat ditetapkan berdasarkan data pencatatan tersebut.
Memisahkan Keuangan Pribadi dan Keuangan Usaha
Dengan memisahkan pencatatan keuangan pribadi dan usaha, para pemilik dapat lebih mudah dalam mengelola keuangan usahanya. Hal ini karena akurasi pencatatan keuangan usaha dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan mengevaluasi kinerja usahanya. Arus kas yang tercampur antara keuangan pribadi dan usaha dapat menyulitkan para pelaku UMKM dalam menentukan biaya operasional usaha. Salah satu tips untuk memisahkan pencatatan keuangan pribadi dengan usaha adalah pemilik dapat "menggaji" dirinya sendiri agar segala kebutuhan pribadi dicatat dari pos gaji tersebut.
Membangun Pondasi Bisnis Yang Kuat Dan Terlindungi