Mohon tunggu...
Kita/
Kita/ Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Semua orang pasti punya keresahan. Pasti punya masalah. Kita bisa berbagi apapun untuk selesaikan itu. Kita disini mau berbagi banyak hal lewat tulisan, foto, dan video.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

LGBT-nya Indonesia : Lemah Galau Bebal Tengil : #SosialKita14

17 Februari 2016   16:42 Diperbarui: 18 Juli 2016   10:03 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata ganti mata, darah ganti darah, dan nyawa ganti nyawa. Itu bukan zamannya lagi. Kita ga tau apa yang akan terjadi 5 menit kedepan. Begitu juga dengan keturunan kita. Kalau sekarang kita menghina dan mengutuk mereka LGBT. Ketika suatu saat nanti ada keturunan kita yang LGBT dan diperlakukan sama. Apakah kita akan menerima?

LGBT bukan topik hangat yang harus diperdebatkan untuk mencari rating. LGBT adalah keadaan bukan masalah. Keadaan yang perlu diputuskan untuk diterima atau diperbaiki. Bukan diterima atau ditolak. Kalau dirumahnya sendiri mereka ga diterima lalu mereka harus kemana? Kalau di negera sendiri mereka ga diakui mereka harus kemana?

“Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.” Disebutkan jelas dalam UU No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia Pasal 1 angka 1. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia (WNI) dan salah satu ayah atau Ibu WNI dalam Pasal 4 UU No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia disebutkan jelas adalah warga Indonesia. Jadi negara yang tercinta ini bertanggungjawab untuk “mengasuh” setiap warga negara mulai dari hidup sampai matinya dengan baik. Negara bisa berjalan karena warganya hidup dan membayar pajak. Negara tanpa warga negara bukan negara. Tapi cuma sekedar sistem yang berada diawang-awang otak manusia.

Semoga berguna.

Senang bisa berbagi cerita dengan kalian.

Kita cinta Indonesia
Karena kita lahir disini
Jadi janganlah jadi pobia
Dengan sebutan LGBT ini

Banyumanik, Semarang
12:51 WIB 17 Februari 2016
2016/02/17/6-10
Tulisan Kita

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/LGBT
[2] Satire adalah gaya bahasa untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Satire biasanya disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi. Istilah ini berasal dari frasa bahasa Latin satira atau satura (campuran makanan).
[3] Komisi Perlindungan Anak Indonesia

Posting ulang disini

Gambar
Karya Kita

Kalau ada pertanyaan atau hal-hal yang mau didiskusikan silahkan memberikan komentar dibawah.
Terimakasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun