Lalu bertanya sambil pegang pundak Saya, “Masih belum lulus?” (sambil berbisik)
Saya : Cuma nganggukin kepala dengan tidak yakin.
Dia : Semester berapa sekarang? (masih berbisik)
Saya : Cuma membalas dengan mengkerutkan kening.
Dia : Semester berapa sekarang? (sambil mendekati Saya, Dia tanya lebih pelan.)
Saya : Sembilan. (jawab dengan pelan karena tidak PD (baca : percaya diri))
Halo Mas Bro dan Mbak Bro?
Skripsi udah kelarbelum?
Semangat ya, semua orang pasti melewati itu dan termasuk kita juga.
Serba salah dan salah besar untuk mahasiswa semester akhir kalau muncul ditempat-tempat hiburan. Mall, kafe, tempat wisata, panti pijet. Hahaha. Dan bukan malah dikampus. Kalau pun lagi dikampus antri buat bimbingan skripsi. Tetap saja salah kalau ditanya sama adik kelas. Bimbingan ya Bang?. Seakan pengenmukul, hehehe. Dan jawab “Udah tahu nanya”. Pengen rasanya punya ilmu menghilangkan diri sambil kalau mau kekampus. Banyak yang panas kupingnya karena pertanyaan-pertanyaan itu. Buat beberapa orang memang tidak jadi masalah. Tetapi pada dasarnya supportyang dibutuhkan bukan pertanyaan. Kanenak tuh, kalau ketemu sama adik kelas. Tanpa basa basi dan cuma senyum. Lalu bilang, “Semangat Bang”. Rasanya kayak kebelet 15 menit terus buang air. Rasa plong banget.
Itu baru derita soal ditanya-tanya belum lagi kalau lagi bimbingan. Sudah rela-relain melanggar perintahnya Bang Roma. Begadang ngerjainskripsi. Besoknya dapatnya cuma dua garis panjang yang saling menyilang satu halaman penuh. Pak dan Bu dosen Cuma bilang perbaiki dulu, belum fokus itu pokok bahasan skripsinya. TETAP SEMANGAT BRO & SIS.