Mohon tunggu...
Kekey Arta Loka
Kekey Arta Loka Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi

menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Laporan Hasil Observasi Jambu Air

8 Agustus 2024   20:58 Diperbarui: 8 Agustus 2024   20:59 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jambu air (Syzygium Aqueum) adalah tumbuhan yang termasuk dalam suku jambu yang berasal dari Asia tenggara, jambu air sebetulnya tidak berhubungan dengan jambu semarang, kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah yang hampir serupa.

Jambu air mudah ditanam, umumnya bagian bagian tumbuhan jambu air berukuran kecil dan kurang berbau, buah ini biasanya dijadikan sebagai makanan yang bernama rujak yang rasanya segar dan manis.

Pohon Jambu Air memiliki akar tunggang dan cabang perakaran yang kecil, batangnya berwarna coklat, berkayu dengan struktur yang kuat dan keras, terdapat bunga yang berwarna kuning keputihan dan kelopaknya berbentuk corong, memiliki daun tunggal, bertangkai, di ujung daun tumpul dan di pangkal bulat mengkilap.

Bijinya berukuran 1,5 cm, berwarna putih sedikit coklat dilapisi selaput putih, buahnya berbentuk kerucut/bulat keatas, warna hijau saat masih muda dan warna merah saat matang.

Cara budidaya jambu air cukup mudah yaitu pilih lokasi budidaya yang baik, pilih bibit yang terbaik, mulai menanam bibit, pilih pupuk tanaman, memangkas cabang, mulai di panen sebelum hama atau ulat memakan buahnya, dan gunakan bibit cangkokan, jambu air dapat berbuah setelah 8-12 bulan setelah penanaman, jambu air akan mulai banyak berbuah ketika sudah menginjak tahun ke 3 atau 4.

Jambu air memiliki sifat anti jamur, anti bakteri dan buah jambu memiliki banyak manfaat seperti dapat membantu mengatasi masalah kesehatan kulit serta dapat melawan radikal bebas, mengurangi racun dalam tubuh dan melancarkan pencernaan, dan mengurangi resiko masalah kesehatan jantung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun