Mohon tunggu...
Yunda Hamasah
Yunda Hamasah Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Fungsional yang bercita membuat kebijakan dan sedang menggalakkan pengobatan herbal, serta belajar menjadi konsultan anti aging. Bahagia terlahir dari keluarga terutama orangtua yang sangat mengerti bahwa ilmu itu penting. Atas izin-Nya bersuamikan seorang praktisi hukum yang berjuang di blantara carutmarutnya negeri dengan nurani yang tak mau tercemar, yang kommit berkarya di jalur yudikatif. Dipercaya-Nya menjadi ibu dari anak-anak sholeh yang multitalent. Terus menempa diri untuk tegar, semangat, tangguh, sabar, ikhlas dan semua karakter yang melekat pada diri seorang pejuang.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Si Cantik Varicella

17 Desember 2011   18:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:07 1714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini tentang si Cantik alias CACAR BINTIK. Nama tenarnyaVaricella, Chickenpoxatau Cacar Air. Lengkapnya bisa bacadi Wikipedia atau medicastore.com Jadi cacar air itu disebabkan oleh virus herpes zoster (juga dikenal sebagai virusVaricella-Zoster) Biasanya dimulai dengan demam ringan - tinggi, bisa disertai dengan flu atau tidak dan perasaan kurang sehat serta timbulnya ruam kulit secara tiba-tiba*bagai tamu tak diundang... Ruam tersebut biasanya mulai sebagai bengkak kecil yang menjadi lepuh dan kemudian menjadi krusta ataukropeng. Timbul selama tiga sampai empat hari. Pada satu-satu waktu, lesi ruam mungkin berbeda dalam tahap pengembangannya, ada yang besar ada juga yang hanya berupa bintik kecil tak berair. Pada Hamasku, si Cantik hari ke 3 Umumnya sembuh tanpa komplikasi, tetapi kadang-kadang infeksi tersebut dapat mengakibatkan komplikasi yang parah, misalnya pneumonia dan peradangan otak. Tapi jujur aku belum pernah menemukannya. Bisa kena 2 kali.Jika sudah pernah terkena cacar air sebelumnya, memang jarang sekali timbul untuk kedua kalinya, akan tetapi hal ini bisa terjadi jika daya tahan tubuh rendah ataupun infeksi pertama kalinya sangat ringan sehingga bisa timbul untuk kedua kalinya meskipun yang kedua kalinya mungkin tidak akan sehebat yang pertama. Dan aku sudah 2 kali terkena, pertama saat SD sekitar kelas 3, kedua saat Hamas belum 2 tahun, jadi masih ASI. Tak bisa dihindari, Hamas tetap kontak denganku,Alhamdulillahtak sampai tertular. Aku ingat ini dulu bersamaan dengan wabah cacar di wilayah kerja Puskesmasku. Penyakit ini menular, melalui kontak langsung dengan udara yang mengandung droplet virus dari bersin atau batuk seseorang yang terkena cantik. Bersentuhan dengan cairan dalam ruam kulit penderita juga bisa tertular.

Hari ke 8, Hamasku mulai ke Sekolah lagi. Perlakuanku pada Hamas saat diserang si Cantik. Malam pertama,suhu tubuh tinggi, tampa batuk ataupun pilek. Hamasku tampak lesu. Esok harinya langsung timbul ruam berisi cairan, kalau tak salah hitung langsung muncul 3 ruam, 2 di kepala dan 1 di bagian perut. Malam berikutnya, suhu tetap tinggi. Tapi jangan tanya berapa derajat, karena sudah lama sekali aku tak pernah pakai termometer untuk mengukur suhu tubuh, pun ketika anak sakit. Aku jadi inget ekspresi herannya Tia, saat menanyakan berapa derajat suhunya Mbak? Aku hanya pakai ilmu kirologi *sorry Tia, aku hanya kira-kira aja, ini dokter apa dukun sich? #gubrraaaakkk... Padahal termometer adalhodi rumah, jangan ditiru ya...Aku yakin suhunya tinggi karena Hamas sampai mengigau. Apa yang kulakukan? Terus mengompesnya, menawarinya minum sesering mungkin dan memberinya madu. Hari kedua,ruam makin bertambah*bersemi bagai musim bunga... Suhu tubuh sudah normal. Hamas sudah main dan ceria kembali. Makannya juga sudah mau, tapi belum lahap. Sejak awal aku tetap memandikan Hamas, pakai air hangat dan sabun tapi tampa digosok. Ini yang kupakai sebagai panduan:
*Penderita cacar air atau campak boleh mandi.
Hal ini sesuai dengan prinsip medis, dimana pada penderita penyakit cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering agar perluasan penyakit dapat dicegah, disamping menggunakan obat.
*Kalau demam boleh mandi.
Dengan mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat. Tetapi, kalau demam disertai dengan rasa menggigil, mandi dengan air hangat akan lebih baik atau kompres dengan air hangat
*Satu lagi dalam penanganan demam.
Memakai pakaian tebal / Selimut ketika demam?Ternyata: Pakaian tebal/ selimut akan menaikan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (39 derajat atau lebih) pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang. Disarankan untuk mengenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.

Sampai hari ke 8,Hamas aku rumahkan. Hingga Bunda Gurunya bertanya mengapa Hamas lama sekali tidak masuk sekolah? Sebenarnya sudah sejak hari ke 5 atau 6 sudah bisa Hamasku sudah ribut minta Sekolah. Tapi kutahan, mengingat ada beberapa bekas ruam yang kropengnya masih basah, artinya resiko menularkannyapun masih tinggi. Obat-obat yang kuberikan? Jujur tak ada. Hanya madu. Karena ini penyebabnya Virus, jadi aku fokus meningkatkan daya tahan tubuhnya saja. Paling obat luar, dioles, seperti biasa aku hanya beri minyak but-but. Sebenarnya banyak juga yang menggunakan bedak talk, tapi pada ruam yang pecah, sangat tidak dianjurkan. Bila memungkinkan, hindari menggaruk ruamnya. Pada anak ini agak sulit, termasuk Hamas, biasanya saat tidur Hamas akan menggaruk-garuk, jadi ya diolesi minyak but-but untuk menguranginya. Syukurnya ruam pada Hamas kemarin termasuk yang minimal, menurutku, dibanding yang sering kulihat pada anak lainnya. Yang tak kalah penting,kerena cara penularan penyakit ini, maka sekitar seminggu mencuci pakaian Hamas aku pisahkan dengan yang lainnya. Tidurnya memang terpisah. Hanya aku dan Abinya yang bergantian menemani. Untuk Yundanya, kami meminimalisir kontak, walau tak sepenuhnya bisa. Karena saat bermain mereka masih sering bersama. Hamas dan Yunda golongan darahnya sama-sama B, seperti aku*sekedar info, nyadar nggak ada yang nanya... Alhamdulillahserangan si Cantik di rumah kami, berhenti pada Hamas saja. STOP CANTIK!!! Yeesss.... Dan semoga demikian juga di Sekolah, adalah Hamas sudah yang ke 4 di kelasnya pada periode yang berdekatan. Ada satu upayapencegahanuntuk penyakit ini, melalui imunisasi pada usia diatas 12 bulan, atau banyak yang melakukannya pada usia 18 bulan bila memang belum pernah terinfeksi cacar air, bisa juga pada usia 12 tahunan, setahuku ini gratis ya... Tapi anak-anakku tak ada yang kuberi imunisasi ini, artinya juga aku tidak menganjurkan pemberiannya*Sssttttss jangan bilang-bilang Bu Menkes yaaa... Menghilangkan bekascantik, dari yang kubaca juga berdasarkan pengalaman beberapa orang sahabat adalah dengan melumurinyaparutan jagung.Aku? Jujur belum melakukan hal ini pada Hamas, secara anak laki-laki juga

:D
:D
:D
:D
Seperti yang juga kutuliskan di http://yundahamasah.blogspot.com

Semoga bermanfaat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun