[caption id="attachment_271216" align="alignleft" width="300" caption="http://media.photobucket.com/image/dont%20give%20up/risingstars24xo/dont_give_up.jpg?o=12"][/caption]
Lagu The Impossible Dream (The Quest) yang menjadi soundtrack sebuah film musikal di tahun 1965, Man of La Mancha, adalah sebuah lagu yang liriknya sangat dalam dan penuh arti, setidaknya bagi saya pribadi. Sebuah lirik yang menggambarkan semangat juang yang tinggi dalam mengabarkan kebenaran.
Lagu ini sendiri sangat banyak versinya, dan pertamakali saya dengar pada tahun lalu dimana lagu ini menjadi lagu dalam iklan Honda di televisi. Meskipun baru dengar pertamakali saat itu, namun rasa-rasanya lagu itu sudah sangat akrab ditelinga/hati saya. Maka dimulailah pencarian lirik lagu itu lewat google dan kemudian dilanjutkan ke Youtube. Lagu ini ternyata juga dinyanyikan pada acara pemakaman mantan presiden Filipina, Corazon Aquino.
Hidup seorang manusia selalu dipenuhi dengan pro dan kontra. Ada yang suka dan ada yang tak suka. Namunpun demikian, semuanya itu tak harus membuat seorang manusia berkecil hati, karena Sang Pencipta Kehidupan pun sering diprotes oleh makhluk ciptaanNya.
Karenanya tak perlu ragu dalam menyuarakan kebenaran, karenan rintangan pasti akan selalu ada, baik dari yang berseberangan maupun dari mereka yang hanya mampu iri dan dengki akan keberadaan seseorang.
Teringat pembicaraan antara dua orang sahabat, Marco dan Mirca:
Marco: “Mengapa heran?”
Mirca: “Heran saja mengapa bisa ada seseorang yang begitu iri dengan orang lain.”
Marco: “Siapa?”
Mirca: “Tidak jelas orangnya.”
Marco: “Kalau dia pria, artinya dia sedang cari perhatian. Kalau dia wanita, artinya dia cemburu. Kalau aku, berada diantara keduanya, sedang cari perhatian dan cemburu.”