Mohon tunggu...
kejora firsta
kejora firsta Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Rokok bagi Anak dan Remaja

22 Agustus 2024   05:36 Diperbarui: 22 Agustus 2024   06:52 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Merokok adalah sebuah aktivitas menghisap atau menghirup tembakau yang digulung dengan kertas atau daun nipah yang dibakar yang kemudian asapnya dihisap memalui mulut dan dihembuskan keluar. 

Ada 2 jenis perokok yang kita ketahui, yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang merokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang menghirup asap rokok itu. Zaman sekarang, perokok tak hanya di lingkungan bapak-bapak saja, namun anak-anak dan remaja juga sudah mulai merokok. Hal ini tentu terjadi karena pergaulan remaja saat ini yang tidak baik dan bisa juga terjadi karena rasa penasaran yang muncul karena adanya iklan rokok yang muncul di social media atau iklan TV. 

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, yang dilakukan Kemenkes, jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang, dengan 7,4% di antaranya perokok berusia 10-18 tahun. Kelompok anak dan remaja merupakan kelompok dengan peningkatan jumlah perokok yang paling signifikan. Data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) pada 2019 menunjukkan, prevalensi perokok pada anak sekolah usia 13-15 tahun naik dari 18,3% (2016) menjadi 19,2% (2019). Sementara itu, data SKI 2023 menunjukkan bahwa kelompok usia 15-19 tahun merupakan kelompok perokok terbanyak (56,5%), diikuti usia 10-14 tahun (18,4%). Pengguna rokok elektrik di kalangan remaja ikut meningkat dalam 4 tahun terakhir. Dari hasil data Global Adult Tobacco Survey (GATS) pada 2021, prevalensi rokok elektrik naik dari 0,3% pada 2019 menjadi 3% pada 2021.

Dampak dari rokok adalah, perokok aktif bisa terkena stroke dan serangan jantung apabila sering merokok, buruk nya lagi adalah terkena kanker paru-paru. Sedangkan perokok pasif bisa terkena asthma atau gangguan paru paru lainnya. Untuk menekan terjadinya merokok pada remaja dan anak, kementerian Kesehatan mengupayakan berbagai hal untuk menekan merokok pada remaja dan anak salah satunya adalah mengurangi iklan rokok yang muncul dan mengedukasi bahaya rokok untuk masa depan. 

REFERENSI

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240802/1946144/tekan-konsumsi-perokok-anak-dan-remaja/

https://ayosehat.kemkes.go.id/dampak-buruk-rokok-bagi-perokok-aktif-dan-pasif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun