Mohon tunggu...
keizanaiya
keizanaiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosialisasi Nilai Pancasila: Menanamkan Toleransi di Panti Asuhan Cinta Kasih Ibu Teresa

19 Desember 2024   21:08 Diperbarui: 19 Desember 2024   21:11 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pada saat sosialisasi

Veronica Jessly Andira, Angel Uly Sitanggang, Zerlina Sachi Setyono, Keiza Naiya Rayhannira, Dwi Kartikasari, Ulayya Marwaa Rizal.

Pengampu: Anindo Saka Fitri, S. Kom, M. Kom

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, Program studi Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Surabaya, 10 Desember 2024 - Mahasiswa Universitas Pembangunan Veteran Jawa Timur mengadakan sosialisasi dengan tema "Pentingnya Nilai Pancasila sebagai Landasan Toleransi dalam Keberagaman Indonesia" di Panti Asuhan Cinta Kasih Ibu Teresa untuk meningkatkan pemahaman generasi muda tentang pentingnya Pancasila sebagai landasan toleransi. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari pengabdian masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai luhur Pancasila oleh anak-anak yang tinggal di panti asuhan.


Untuk menjaga harmoni sosial, nilai-nilai toleransi diperkuat saat mempertahankan keberagaman dengan Pancasila Indonesia, yang memiliki keanekaragaman suku, agama, dan budaya. Sebagai dasar negara, Pancasila memberikan nilai-nilai universal seperti kemanusiaan, persatuan, dan keadilan, yang dapat kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, generasi muda seringkali tidak memahami Pancasila dengan baik. Melalui kegiatan ini, mahasiswa berusaha menanamkan nilai-nilai tersebut kepada anak-anak di panti asuhan secara interaktif.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 10 Desember 2024 ini dimulai pukul 14.00 WIB. Rangkaian acara diawali dengan pembukaan oleh moderator dan doa bersama. Dalam suasana penuh semangat, mahasiswa memperkenalkan diri dan menjalin keakraban dengan peserta yang terdiri dari 12 anak usia TK hingga SMP.

Menggunakan alat bantu visual seperti video edukasi, materi interaktif dipamerkan dengan cara yang menarik. Anak-anak dididik tentang simbol-simbol Pancasila, arti "Bhinneka Tunggal Ika", dan pentingnya toleransi terhadap berbagai jenis orang. Anak-anak diminta untuk menjelaskan simbol-simbol budaya dan agama yang mereka tarik dari "Kotak Toleransi", yang merupakan bagian yang paling menarik.

Anak-anak aktif berbicara dan berpikir tentang sila-sila Pancasila, definisi toleransi, dan contoh toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Penayangan video tentang keberagaman memicu percakapan yang hidup di mana anak-anak menemukan bahwa saling menghormati penting di tengah perbedaan.

Makan bersama dan pemberian bingkisan: Acara berakhir dengan makan bersama yang menyenangkan, pemberian bingkisan kepada anak-anak di panti asuhan, dan foto bersama sebagai kenang-kenangan.

Anak-anak di panti asuhan sangat senang melihat semangat mahasiswa dan manfaat kegiatan ini. Melalui jawaban yang tepat dan refleksi yang mendalam, mereka menunjukkan bahwa mereka dapat memahami prinsip-prinsip Pancasila. "Toleransi itu menghormati dan menghargai perbedaan, seperti teman yang punya agama atau budaya berbeda," kata seorang anak.

Selain itu, mahasiswa mengakui bahwa kegiatan ini berkontribusi pada pembangunan karakter mereka. "Kami belajar banyak tentang pentingnya praktik langsung dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila."

Materi yang matang, kerjasama baik dengan pihak panti asuhan, dan peserta yang responsif mendukung keberhasilan kegiatan ini. Namun, beberapa hambatan, seperti cuaca buruk dan masalah teknis, seperti pemadaman listrik, sempat menjadi penghalang.

Sosialisasi ini membantu anak-anak di panti asuhan mempelajari nilai-nilai Pancasila. Kegiatan ini meningkatkan hubungan antar generasi dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang toleransi. Diharapkan melalui tindakan kecil ini akan muncul generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga matang secara emosional untuk mempertahankan keberagaman bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun