Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Luas wilayah Indonesia adalah 8,3 juta kilometer persegi. Indonesia memiliki ribuan pulau dengan 34 provinsi dan 514 kabupaten. Tentunya kondisi ini menyebabkan perkembangan dan pembangunan fasilitas publik di Indonesia belum merata, terutama bagi wilayah di luar pulau Jawa. Pembangunan yang belum merata terjadi dibeberapa sektor, salah satunya pada sektor kesehatan. Hal ini menyebabkan tidak semua masyarakat Indonesia dapat mengakses fasilitas kesehatan secara maksimal.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah puskesmas di Indonesia pada tahun 2019 adalah 10.134. Keterbatasan jumlah puskesmas tentu berdampak pada ketidaksejahteraan masyarakat dalam menikmati fasilitas kesehatan. Padahal dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 pasal 5 tentang kesehatan, disebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan.
Di era 4.0 ini teknologi bergerak maju begitu cepat. Menyasar berbagai sektor, tak terkecuali sektor kesehatan. Banyak terobosan baru dibidang kesehatan, contohnya telemedisin. Telemedisin adalah pelayanan kesehatan jarak jauh yang dilakukan oleh profesional kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut definisi dari WHO, telemedicine (juga dikenal sebagai telehealth) merupakan pengiriman layanan perawatan kesehatan dengan mempertimbangkan jarak dan menggunakan teknologi informasi serta komunikasi.
Saat ini telemedisin bisa menjadi opsi untuk solusi fasilitas kesehatan di Indonesia. Teknologi telemedisin terintegrasi untuk memberikan layanan medis kepada masyarakat Indonesia. Layanan medis online dapat mewujudkan kemudahan akses kesehatan secara online dengan biaya terjangkau. Sistem dalam telemedisin memungkinkan pasien mengonsultasikan kesehatannya tanpa harus bertemu secara tatap muka. Ini menguntungkan bagi masyarakat yang wilayahnya memiliki sedikit akses ke fasilitas kesehatan.Â
Selain itu, hal ini memudahkan pasien dan tenaga kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan, terlebih di saat terjadi pandemi COVID 19, dimana peluang bertatap muka cukup sedikit. Sistem dalam telemedisin memungkinkan pasien dan tenaga kesehatan dapat terhubung melalui suatu aplikasi. Mereka dapat berkonsultasi menggunakan tiga metode, yaitu konsultasi daring, skrinning, dan chatbot. Beragam metode ini memungkinkan pasien untuk menyampaikan gejala dan kondisi yang dirasakan sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan yang tepat. Pengembangan telemedisin menggunakan information and communication technologies (ICT). Dalam pemanfaatannya, layanan dengan ICT tidak terbatas pada konsultasi saja, tetapi ICT dapat mengirimkan gambar radiologi digital, hasil patologis digital, informasi kondisi kulit, dan evaluasi psikiatri. Contoh aplikasi penyedia layanan telemedisin di Indonesia antara lain, Alodoctor, Good well, Halodoc, dan masih banyak lagi.
Meskipun baru dikembangkan selama lima tahun terakhir, telemedisin di Indonesia sudah memiliki beberapa kelebihan, diantaranya, perawatan pasien lebih mudah, menghemat biaya perawatan dan konsultasi kesehatan, mencegah penularan penyakit, perawatan primer, dan mengelola kondisi klinis. Meskipun memiliki beberapa kelebihan, dalam perkembangannya telemedisin tidak lepas dari kekurangan, diantaranya, sulit mengakses telemedisin pada keadaan tertentu, kurangnya ikatan batin antara tenaga kesehatan dengan pasien, ada penyakit yang tidak bisa diperiksa secara online, dan assesment kurang maksimal karena dilakukan secara daring.
Dari paparan saya diatas dapat disimpulkan bahwa telemedisin berpeluang menjadi terobosan yang menjanjikan, khususnya di era disrupsi ini. Pengembangan telemedisin dapat menjadi solusi kesenjangan dan ketidakmerataan fasilitas dan layanan kesehatan di Indonesia. Kemudahan akses dan penggunaannya menjadi kunci sukses dari telemedisin. Saya berharap semua elemen masyarakat dapat ikut berperan dalam memajukan telemedisin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI