Lapas atau yang biasa dikenal dengan penjara merupakan Lembaga Pemasyarakatan yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk melakukan pembinaan terhadap Narapidana dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau bisa juga yang statusnya masih tahanan, yaitu orang yang masih dalam proses hukum dan belum ditentukan bersalah atau tidak.Â
Secara umum, sebenarnya penjara merupakan tempat tersangka ditahan selama proses hukum sedangkan lapas merupakan tempat untuk melaksanakan pembinaan terhadap narapidana. Pembinaan di Lapas dilakukan dengan menganut asas pengayoman, persamaan perlakukan dan pelayanan, serta asas pendidikan.Â
Mungkin karena Lapas merupakan tempat Yang cukup tertutup, maka banyak orang yang beranggapan bahwa Lapas merupakan tempat menyeramkan yang dihuni oleh Mafia, Para penjahat bertato, dengan badan berotot dan tampang seperti Menantang berantem.Â
Begitulah Citra Lapas dimata orang_ orang awam, Padahal dalam kenyataannya berbeda. Anggapan itu muncul Karena memang Kebanyakan film menggambarkan seperti itu. Namun, apakah kehidupan Lapas benar seperti itu? Berikut beberapa fakta kehidupan di Lapas. Kehidupan Lapas saat ini sudah lebih manusiawi dibandingkan jaman dulu.Â
Hidup Ditanggung Negara
Para narapidana selama berada di Lapas hidupnya ditanggung oleh negara, segala kebutuhan dan hak yang harus dimilki oleh para napi sudah dijamin oleh negara. Negara menjamin makanan yang layak, tempat tidur, pemeriksaan kesehatan, bertemu keluarga, hingga peralatan mandi untuk para napi. Para napi diperlakukan secara manusiawi di Lapas.Â
Menjadi Wadah Kreatifitas Bagi NapiÂ
Beberapa lapas dengan pengelolaan yang baik, narapidananya akan diberikan pembinaan biasanya berupa seni atau juga keahlian di bidang lain. Pembinaan seni bisa berupa keahlian mesin, seni musik, serta seni rupa membuat kerajinan yang bisa dijual. Dengan harapan keluar dari lapas, para narapidana saat keluar penjara mendapatkan pekerjaan yang layak.Â
Bhinneka tunggal ika
Lapas diisi oleh narapidana dari berbagai suku, ras, dan agama yang tergabung menjadi satu. Di dalam lapas semua orang diperlakukan sama sebagai sepatutnya manusia. Mereka akan tetap diperlakukan sama meski dari suku dan agama berbeda, tanpa sadar hal ini akan membentuk narapidana saling menghargai dan menghormati perbedaan.Â
Perubahan SikapÂ
Semua masyarakat yang melakukan pelanggaran hukum pasti akan dituntut untuk disiplin dalam melakukan berbagai hal. mulai dari bangun tidur, melakukan kegiatan sehari hari, hingga kembali lagi tidur. Kedisiplinan ini membantu para tahanan memiliki jasmani yang sehat serta rohani yang damai dan bersih. Seiring berjalannya waktu, narapidana akan menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya. Makanya Tidak sedikit narapidana yang keluar dari lapas menjadi orang yang lebih baik dan sukses. Mulai dari berjualan kerajinan tangan hasil ilmu dari lapas, menjadi pembisnis setelah keluar lapas, Hingga menjadi sarjana.Â
Maka dari itu Kehidupan di Lapas tidak bisa dilihat sebelah mata, tidak bisa diklasifikasikan hitam dan putih, dalam artian baik dan buruk. Karena kehidupan di Lapas itu sangat kompleks. Ibarat dunia, Lapas merupakan satu kota yang berisi manusia dari banyak perbedaan mulai dari tahanan dan sipirnya. Dalam kenyataannya bukan hanya tahanan yang tidak baik, namun sipir penjara juga tidak jarang berbuat nakal.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H