Mohon tunggu...
Keishar Pasya
Keishar Pasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

halo, saya Keishar Pasya mahasiswa aktif Universitas Airlangga angkatan 23.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peralihan Ritel Tradisional ke E-Commerce

20 Juni 2024   01:00 Diperbarui: 20 Juni 2024   01:05 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

oleh: Keishar Pasya

(Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, Universitas Airlangga)

Perkembangan teknologi informasi dan internet telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk  dunia bisnis. Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah munculnya e-commerce, sebuah platform perdagangan elektronik yang memungkinkan konsumen  melakukan pembelian dan transaksi secara online. Selama beberapa dekade terakhir, e-commerce telah mengalami pertumbuhan  pesat dan berkembang menjadi salah satu sektor perekonomian yang paling menjanjikan. Bisnis ritel tradisional yang dulunya mengandalkan toko fisik untuk bertransaksi dan berinteraksi dengan pelanggan kini menghadapi tantangan besar akibat evolusi e-commerce.

Toko eceran tradisional meliputi toko kelontong, toko pakaian, toko buku, dan berbagai bentuk perdagangan eceran lainnya, dan merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun, munculnya e-commerce telah mengubah cara konsumen berbelanja dan berinteraksi dengan pengecer. Salah satu dampak utama  perkembangan e-commerce terhadap  ritel tradisional adalah perubahan perilaku konsumen dan preferensi pembelian. Konsumen kini dapat dengan mudah dan cepat mengakses berbagai produk dan layanan melalui platform e-commerce.

Cari produk, bandingkan harga, dan baca ulasan pengguna sebelum membeli. Hal ini telah mengubah perilaku konsumen dan mengarahkan mereka untuk  berbelanja  online dibandingkan pergi ke toko fisik. Terlebih lagi, perkembangan e-commerce membuat industri ritel semakin kompetitif. E-commerce memungkinkan pengecer  menjual produk ke konsumen di seluruh dunia dari lokasi berbeda tanpa batasan geografis. Hal ini menciptakan peluang bagi pengecer online baru yang lebih kecil  untuk bersaing dengan pengecer tradisional yang lebih tua. Dengan biaya operasional yang lebih rendah dan kemampuan untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif, pengecer e-commerce berada dalam posisi untuk menangkap sebagian besar pangsa pasar yang sebelumnya didominasi oleh pengecer tradisional.

Bisnis ritel sering kali kesulitan dengan laju kemajuan teknologi. Pengecer perlu memilih teknologi yang relevan dan melatih karyawannya sesuai dengan itu. Tantangannya tidak hanya terletak pada penerapan alat-alat baru, namun juga pada pengintegrasian alat-alat tersebut ke dalam sistem yang sudah ada. beberapa pakar bisnis telah mengidentifikasi beberapa strategi peringkat teratas untuk kesuksesan e-commerce di era sekarang. Sangat penting untuk meningkatkan pangsa pasar dan memperluas jangkauan pelanggan melalui pemasaran yang tepat sasaran. Selain itu, perusahaan harus memprioritaskan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan pelanggan yang sangat baik, respons  cepat.

Teknologi apa saja yang dapat diintegrasikan dalam Ritel?

  • Platform e-niaga: platform e-niaga seperti Shopify dan Magento memungkinkan bisnis ritel membuka toko online dan menjual produk secara online.
  • Aplikasi Seluler: Aplikasi seluler menjadi semakin penting bagi bisnis ritel. Hal ini memungkinkan pelanggan berbelanja online, mengakses penawaran eksklusif, dan melakukan pengembalian di dalam toko.
  • Media Sosial: platform media sosial seperti Facebook dan Instagram dapat digunakan untuk terhubung dengan pelanggan, meningkatkan kesadaran merek, dan mempromosikan produk. Pengecer juga dapat menggunakan platform media sosial untuk melakukan riset pasar dan mengumpulkan umpan balik  pelanggan.
  • Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (ML): AI dan ML dapat digunakan untuk mempersonalisasi pengalaman pelanggan, memprediksi perilaku pelanggan, dan mengoptimalkan rantai pasokan.
  • Augmented Reality (AR): AR  meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memungkinkan pelanggan memvisualisasikan tampilan suatu produk di rumah mereka sebelum melakukan pembelian. Selain itu, dengan menggunakan AR, Anda dapat merasakan pengalaman mencoba riasan dan pakaian secara virtual.

Dengan memahami dan beradaptasi terhadap perubahan perilaku dan ekspektasi konsumen, platform dan bisnis e-commerce dapat berkembang. Singkatnya, platform e-commerce, dunia usaha, dan konsumen harus mengadopsi strategi yang mencerminkan pembelajaran selama pandemi. Meningkatkan rantai pasokan Anda, memperluas basis pemasok Anda, memanfaatkan saluran digital, dan meningkatkan halaman produk Anda adalah langkah-langkah penting untuk berhasil dalam lingkungan e-commerce pascapandemi. Penerapan strategi ini akan membantu pelaku e-commerce  beradaptasi dengan kondisi normal baru dan tumbuh di pasar yang berkembang pesat.

Secara keseluruhan, perkembangan e-commerce telah membawa dampak signifikan pada bisnis ritel tradisional, memaksa mereka untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen dan teknologi yang terus berkembang. Untuk tetap kompetitif, bisnis ritel harus mengintegrasikan berbagai teknologi, seperti platform e-niaga, aplikasi seluler, media sosial, kecerdasan buatan, dan augmented reality, ke dalam operasi mereka. Dengan memahami dan beradaptasi terhadap perubahan ini, bisnis ritel dapat tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di era digital. Langkah-langkah seperti meningkatkan rantai pasokan, memperluas basis pemasok, memanfaatkan saluran digital, dan memperbaiki halaman produk akan membantu bisnis ritel dan e-commerce untuk berhasil dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Penerapan strategi-strategi ini sangat penting untuk memastikan bahwa pelaku bisnis dapat tumbuh dan berkembang di pasar yang semakin kompetitif dan dinamis.

Daftar Pustaka

Ardiansyah, M., 2023, Dampak Perkembangan E-Commerce Terhadap Bisnis Ritel Tradisional: Peluang Dan Tantangan, STAIN Mandailing Natal, Vol. 4 No. 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun