Mohon tunggu...
Keisha Lagunsad
Keisha Lagunsad Mohon Tunggu... Lainnya - Anyeong

Anyeong

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berkat dari Tangan Kosong

12 September 2020   22:55 Diperbarui: 12 September 2020   22:56 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filipina adalah negara dengan lebih dari 7000 pulau sehingga disebut negara kepulauan, seperti negara kita. Negara tetangga Indonesia ini dikenal sebagai penghasil padi terbaik di ASIA (kompas.com). 

Filipina juga dikenal sebagai negara yang masyarakatnya sangat family oriented atau orang yang selalu menomorsatukan keluarga. Salah satu budaya yang lahir dan tumbuh dikeluarga Filipina  adalah budaya Cium Tangan atau disebut "Mano Po".  Budaya ini juga dilakukan di Indonesia. Walaupun disebut cium tangan, yang dilakukan bukan mencium tangan melainkan menempelkan dahi ke tangan. 

Sebutan Mano Po atau Bless ini ada karena saat melakukan cium tangan, orang yang mencium tangan dipercaya akan mendapatkan berkat atau diberkati oleh orang yang dicium tangannya. Orang yang dicium tangannya adalah orang yang lebih tua dan biasanya dilakukan saat baru saja tiba dirumah serta sebelum keluar dari rumah. Sedikit berbeda dengan budaya Indonesia, hal yang dilakukan benar-benar mencium tangan. Sedangkan di Filipina yang dilakukan harus menempelkan dahi ke tangan.

Walapun dengan tangan kosong, orang yang dituakan atau yang lebih tua dianggap akan memberikan berkat dan restu kepada mereka yang mencium tangannya. Berbeda dengan budaya Indonesia, berkat biasanya identik dengan suatu barang. Seperti misalnya, oleh-oleh atau buah tangan, uang tunai dan benda-benda lainnya. Budaya ini menyampaikan kepada kita bahwa negara Filipina sangat menghormati orang yang lebih tua.  

Namun, tidak semua negara di Asia memiliki budaya yang sama dengan Indonesia dan Filipina. Negara tetangga kita yang lainnya yaitu Malaysia malah memiliki budaya yang berbeda. Di negara ini tidak diperbolehkan untuk mencium tangan perempuan yang tidak menyodorkan atau mempersilahkan tangannya untuk dicium. 

Kita harus memahami bawah setiap orang dan setiap negara memiliki keunikan masing-masing dan karena hal inilah kita tidak dapat menyamakan atau mengenarlisasikan semua budaya yang ada diseluruh dunia (Larry Samovar, 2015). 

Saat kita mengetahui budaya negara lain terlebih negara tetangga kita dan kita dapat memahami dan lebih peka terhadap budaya orang lain, kita dapat mengatasi masalah yang muncul karena adanya perbedaan budaya. Saat nanti kita datang dan tiba ke Filipina untuk berlibur ataupun dengan tujuan lainnya, kita sudah tahu apa yang harus kita lakukan saat datang dan bertemu dengan orang yang lebih tua dari kita. Tentunya setelah pandemi ini selesai dan dunia kembali pulih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun