Â
"Macet." Tentu saja kita suda familier dengan kata itu karena tak jarang pula kita mengalami kejadian tersebut. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yang mengakibatkan kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau melebihi 0 km/jam sehingga menyebabkan terjadinya antrian. Kemacetan dapat terjadi pada siapa saja yang sedang berkendara dijalan, baik pelajar maupun pekerja, baik anak muda maupun orang dewasa.Â
Kemacetan kerap terjadi di kota-kota besar karena perbandingan kendaraan dengan kapasitas jalan tidak seimbang. Tidak hanya itu, pengendara yang kurang disiplin dengan peraturan lalu lintas dapat menambah durasi kemacetan yang terjadi. Namun apa yang akan terjadi apabila kita terjebak dikemacetan bermenit-menit hingga berjam-jam? Mengutip dari jurnal yang ditulis oleh Valerie dkk, mengenai "Correlating Traffic Congestion With School Drivers' Mental Condition At A School In West Jakarta" mengakatan bahwa, kemacetan yang berkepanjangan (15-30 menit) dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan tekanan emosional. Kemacetan memang wajar terjadi, tetapi apakah pengendara dapat terbiasa dengan itu?
Menghabiskan waktu yang lama dengan dalam keadaan diam dapat memicu keadaan stres akibat tekanan waktu dan situasi yang tidak menentu. Perasaan cemas juga seringkali datang kepada pengendara yang terkena macet berkepanjangan, karena pengendara mungkin khawatir terlambat, kehilangan janji, atau menghadapi kesulitan lainnya. Stres fisik seperti otot kaku dan kelelahan akibat terlalu lama berdiam diri di tengah kemacetan. Mudah marah dan berperilaku agresif akibat rasa kesal sebab bertemu pengendara lain yang menjengkelkan seperti memotong jalan dan membunyikan klakson secara berlebihan. Gejala-gejala tersebut dapat menandakan bahwa pengendara mungkin saja terkena Traffic Stress Syndrom.
Dilansir dari International Online Medical Council (IOMC) dalam hallosehat.com, menunjukkan bahwa kemacetan erat kaitannya dengan peningkatan agresivitas (52,2%), dan kegugupan (74,2%) sehingga dapat meningkatkan risiko Traffic Stress Syndrom. Hal ini dapat terjadi karena kemacetan paling sering terjadi pada jam-jam sibuk, terutama saat orang-orang dikejar untuk segera sampai di tempat tujuan. Dilansir dari TomTom Traffic Index dalam CNBC Indonesia yang mengatakan bahwa, tingkat kemacetan tertinggi terjadi pada Senin pagi pukul 08.00 dengan tingkat kemacetan di Jakarta tercatat mencapai 43%. Jam paling macet di jalanan Jakarta terjadi setiap sore hari Senin dan Jumat terjadi sekitar pukul 17.00 sampai 18.00 dengan tingkat kemacetan mencapai 67%. Sedangkan, pada Selasa sampai Kamis sore pukul 17.00, tingkat kemacetannya lebih rendah berkisar antara 62%-64%. Setelah pukul 18.00, tingkat kemacetan cenderung turun ke angka 62% samai 55%.Â
Untuk mengurangi dampak Traffic Stress Syndrom, kita perlu mengubah perspektif kita dengan menerima kenyatan dengan adanya kemacetan, dengan begitu kita dapat mengalihkan pikiran dengan memikirkan hal positif dan tidak terpaku dengan kemacetan yang sedang berlangsung. Kita juga dapat memanfaatkan waktu selama berada di kemacetan dengan mendengarkan musik, podcast atau audiobook. Selain itu, untuk terhindar dari kemacetan, kita perlu mengatur jadwal dengan mengindari jam-jam sibuk, dan mencari rute alternatif untuk mempersingkat waktu. Mempertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum sebagai opsi lain agar terhindar dari stress daat mengemudi. Dan selagi didalam transportasi umum, kita dapat melakukan hal-hal yang tidak sempat dilakukan seperti makan roti untuk mengganjal perut apabila belum sarapan. Selain itu, kita dapat bersosialisasi dengan penumpang lain untuk mengilangkan rasa jenuh yang dapat meluaskan relasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas.Â
sumber:
Valerie, dkk. 2024, Correlating Traffic Congestion With School Drivers' Mental Condition At A School In West Jakarta. Journal of Education and Science. Volume 1 Issue 2 Â
Hellosehat. Traffic Stress Syndrome, Ketika Macet Menyebabkan Stres
Universitas Wijaya Kusuma. Pengertian Kemacetan Menurut MKJI 1997
CNBC Indonesia, 2022. Catat! Ini Jam Paling Macet di Jakarta, Coba Hindari Ya