Mohon tunggu...
Keii
Keii Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

game addict

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teks Laporan Hasil Observasi Bunga Melati

18 September 2024   23:50 Diperbarui: 19 September 2024   00:26 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunga Melati, dikenal dengan nama spesiesnya yasmin (Jasminum), nama itu berasal dari kata “yasamin” di bahasa persia yang berarti pemberian dari tuhan. Bunga Melati merupakan tanaman hias yang seringkali bisa ditemukan di banyak rumah-rumah karena kecantikannya. Tanaman Melati ini termasuk jenis genus semak dan tanaman merambat dalam famili zaitun (Oleaceae). Selain karena kecantikannya, tanaman ini juga seringkali digunakan sebagai simbol yang melambangkan kemurnian dan kesucian, bunga ini juga seringkali digunakan seperti dalam upacara adat di Indonesia.

Bunga ini membutuhkan cahaya matahari penuh untuk pertumbuhan yang optimal, atau setidaknya pencahayaan yang terang, serta kondisi tanah yang lembab dan memiliki drainase yang baik, dan dalam area yang sejuk dengan banyak udara. Melati juga seringkali ditumbuhkan pada media penanaman dekat dinding atau pagar, dan juga pot besar. Bunga ini memiliki asal dari daerah tropis dan subtropis yang hangat seperti pada benua Afrika, Asia, dan Australia.

Melati yang ditanam dalam pot biasanya akan dapat tumbuh hingga ketinggian sekitar 120 cm sampai 150 cm, dan bahkan di beberapa spesimen lain (jika kondisi media tanam optimal) dapat tumbuh hingga 600 cm. Bunga ini umumnya berwarna putih seperti putih lilin atau kuning, memiliki ukuran sekitar 2.5 cm dalam diameter dan tumbuh berkelompok minimal 3 dalam satu pangkal bunga. Biasanya tanaman ini dapat tumbuh dengan batang yang memanjat atau juga menjalar, cocok untuk ditanam dekat dinding. Uniknya, di beberapa spesies Melati tertentu, tanaman ini dapat menghasilkan buah berry kecil yang berwarna hitam.

Selain kecantikannya yang indah, Melati juga sering dikenal karena aromanya yang khas dan berwangi kuat, salah satu praktik berkebun yang paling umum adalah menanam Melati dekat dengan jendela agar udara yang masuk menjadi wangi pada siang hari. Bunga ini juga sering dipakai dalam bahan pembuatan produk kosmetik serta perawatan kulit, minyak dari tanaman ini sering sekali dicari dalam industri per-wangian seperti parfum.

Tanaman Melati, selain menjadi hanya dekorasi, tanaman ini juga merupakan bahan minuman yang lumayan popular di banyak sekali negara, yaitu adalah Teh Melati. Varietas yang digunakan untuk Teh Melati tersebut adalah Arabian Jasmine (Jasminum sambac), yang kuncup bunga-nya direndam dalam teh hijau atau teh putih dengan menggunakan mesin khusus selama 6 jam. Berawal dari zaman Dinasti Han (206 SM - 220 M), setelah diperkenalkannya Bunga Melati oleh Persia melalui India, minuman tersebut mulai menjadi populer pada zaman Dinasti Qing (1644 - 1912 M) dimana teh mulai lebih sering diperdagangkan secara besar-besaran.

Bunga Melati telah menjadi tanaman yang seringkali ditemukan di berbagai tempat. Melati sering dijadikan tanaman hias di rumah, karena dikenal dengan simbol kemurniannya dalam berbagai upacara, dan memiliki nilai estetika tinggi. Bunga ini tumbuh optimal di daerah dengan cahaya matahari penuh, tanah lembab, serta drainase yang baik. Melati memiliki kecantikan dan aroma yang khas. Selain sebagai hiasan rumah Melati juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kosmetik dan teh Melati

sumber:

https://www.earth.com/earthpedia-articles/whats-great-about-jasmine/
https://www.gramedia.com/best-seller/ciri-ciri-bunga-melati-fakta-manfaat-dan-filosofinya/
https://plants.ces.ncsu.edu/plants/jasminum/

https://en.wikipedia.org/wiki/Jasmine#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun