Mohon tunggu...
Penulis Receh
Penulis Receh Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis receh

Penulis receh .......

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Whatsapp Group sebagai Media Pemasaran Digital ala Emak-emak Berdaster

4 Mei 2023   14:30 Diperbarui: 8 Mei 2023   20:50 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seiring kemajuan teknologi, kebutuhan dan cara manusia dalam melalakukan berbagai hal berubah, termasuk pada teknik pemasaran. Sebelum era digital cara pemasaran dilakukan dengan konvensional seperti menyebar selebaran, memasang iklan di televisi atau radio dan sejenisnya, sekarang proses pemasaran sudah memasuki fase baru yang memanfaatkan teknologi melalui pemasaran digital atau digital marketing. Komunikasi pemasaran merupakan suatu cara untuk perusahaan menginformasikan, membujuk, dan menyadarkan konsumen tentang produk atau brand yang mereka buat (Kotler & Keller, 2016). 

Pemasaran digital sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahakan dari strategi pemasaran di era digital ini dan kita semakin terbiasa bertransaksi dengan model perdagangan baru ini. Era digital sudah merubah perilaku masyarakat dalam bertransaksi atau berbelanja. Konsumen tidak lagi hanya bertransaksi secara konvensional dengan tatap muka langsung dengan pedagang. Kemajuan teknologi memberi alternatif cara bertransaksi yang lebih mudah, cepat, nyaman, dan aman tanpa harus berhadapan fisik.

Era  digital telah melahirkan puluhan, ratusan bahkan ribuan pebisnis emak-emak berdaster dan tidak sedikit dari emak-emak berdaster yang memiliki bisnis dadakan tersebut tidak memiliki latar belakang pendidikan bisnis ataupun pengalaman berbisnis sebelumnya namun mereka mampu menggerakan roda perekonomian nasional melalui  komunikasi pemasaran digital. Di saat ritel-ritel raksasa seperti Seven Eleven, Centro, Debenhams, dan Giant yang memilih untuk pamit undur dari peritelan di Indonesia, bisnis yang digawangi para emak-emak berdaster ini justru mengalamai peningkatan penjualan. 

Emak-emak berdaster mulai menjalankan bisnisnya dengan yang hanya menggenggam handphone (HP) di tangan mereka. Pasukan emak-emak berdaster memasarkan produk mereka secara digital melalui berbagai platfom penjualan online salah satunya adalah pemanfaatan fitur Whatsapp Group (WAG) sebagai media pemasaran digital meraka, seperti yang terjadi di perumahan tempat saya tinggal dan di perumahan-perumahan lain di berbagai kecamatan di Kab. Bekasi

Pasukan emak-emak berdaster sebagai pelaku bisnis perorangan yang tidak memiliki toko juga bisa dengan mudah memanfaatkan Dengan fitur Whatsapp Group (WAG) perumahan sebagai sarana men-display dan menjual produk atau layanan service mereka. Fitur promosi melalui Whatsapp Group (WAG) dianggap salah satu media promosi digital yang cukup efektif, jika dilihat dari pengguna fitur Whatsapp berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh We Are Social tahun 2022, platform media sosial yang paling banyak digunakan orang Indonesia secara berturut-turut adalah Whatsapp (88,7 persen), Instagram (84,8 persen), dan Facebook (81,3 persen).

Strategi pemasaran digital melalui Whatsapp Group (WAG) dalam mempromosikan penjualan produk atau jasa secara online memiliki beberapa kelebihan dan juga kelemahannya. Beberapa keuntungan atau kelebihan menggunakan media komunikasi pemasaran digital melalui  Whatsapp Group (WAG) dalam promosi penjualan online adalah pilihan bentuk tampilan materi promosi bisa beragam dan menarik. 

Karena informasi yang dibagikan dapat dalam bentuk pesan singkat tertulis, pesan suara, video, foto, poster digital, flyer digital, pdf file, link ke website terkait maupun dokumen lainnya. Keuntungan lainnya mengguna media Whatsapp Group (WAG) sebagai media pemasaran digital bagi penjual dan pembeli yaitu para pelaku bisnis dapat memanfaatkan sarana berkomunikasi dan berpromosi online secara real time dan efektif dan keuntungan lainnya yaitu kecepatan respon penjual dan pembeli dalam bertransaksi.  Whatsapp Group (WAG).

Whatsapp Group (WAG) perumahan bagaikan toko online serba ada bagi kami, apapun yang diperlukan dapat didapatkan di Whatsapp Group (WAG) tersebut dan barang yang dibutuhkan akan tiba di rumah hanya dalam hitungan jam bakan dalam hitungan menit.  

Selain itu pelaku usaha yaitu emak-emak berdaster tersebut dapat menjelaskan secara komunikatif dengan anggota lain yang bertanya di group dengan sekali chat yang dapat dibaca oleh semua anggota grup. Kelebihannya lainnya, promosi juga dapat ditampilkan di status WA ataudi foto profile penjual. Keunggulan lainnya, dengan memanfatakan langkah melakukan swalayan bagi pembeli yakni dengan mengisi list yang dibuat penjual untuk mengorder pesanan sesuai selera atau klasifikasi yang di- list-kan. Jika semakin banyak yang mengisi list, hal ini bisa menjadi magnet bagi anggota yang lain di grup.

Sedangkan kelemahannya dari penggunaan Whatsapp Group (WAG) sebagai media pemasaran digital adalah jika pelaku bisnis yaitu emak-emak berdaster mempromosikan produk atau jasanya sedang tidak online di Whatsapp Group (WAG) saat ada anggota grup bertanya mengenai produk atau jasa yang ditawarkan akan terjadi gap waktu. Kelemahan lainnya, kesenjangan komunikasi saat membagikan informasi yang sering terjadi jika percakapan di grup saat informasi dibagikan itu sedang ramai atau crowded. Informasi yang penting tentang produk atau jasa tersebut bisa naik bahkan hilang tanpa terbaca semua anggota grup.

Informasi yang telah dibagikan oleh penjual juga bisa hilang bila anggota lain ketika membuka Whatsapp Group (WAG) langsung melakukan clear chat di grup tersebut. Kelemahan promosi melalui Whatsapp Group (WAG) di perumahan saya tinggal di daerah Cikarang - Kab. Bekasi diantisipasi  dengan cara membuat peraturan jika ingin bertanya lebih lanjut dan mengharapkan respon cepat dari penjual dipesilahkan untuk melanjutkan di Whatsapp pribadi hal ini dilakukan untuk menghindari gap yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun