Mohon tunggu...
Kevin Aditya Putra
Kevin Aditya Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

What's the Story Morning Glory?

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Para Pencari Lava Pijar Merapi

29 Juli 2021   14:41 Diperbarui: 29 Juli 2021   14:57 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mencoba cukup lama untuk mencari titik fokus akhirnya saya berhasil mendapat titik fokusnya dan mulai memotret guguran lava pijar tersebut, sayang sekali malam itu guguran lava pijarnya lebih banyak mengarah barat dan tenggara sehingga tidak banyak foto yang bisa diambil.

Tak terasa waktu pun berlalu dengan cepat dan diikuti oleh suasana yang semakin dingin. Sebenarnya kami masih ingin tinggal lebih lama lagi untuk memotret lava pijar, tetapi karena suasana yang semakin dingin dan pakaian yang tidak mendukung membuat kami memutuskan untuk turun pada jam 12.30 malam.

Setelah sampai di kos, saya pun langsung menyalakan laptop dan mengecek hasil foto-foto tadi. Sayang sekali setelah melihat melalui layar laptop, ternyata semua foto-foto tersebut blur sehingga saya merasa harus remedial lagi dalam memotret lava pijar, dan menjadi pelajaran buat saya untuk lebih teliti lagi dalam melihat hasil foto melalui layar LCD kamera.

Guguran Lava Pijar ke Arah Tenggara / Dokpri
Guguran Lava Pijar ke Arah Tenggara / Dokpri

Part II

Usai mengisi KRS Remedial pada tanggal 17 Juli, akhirnya pada tanggal 18 Juli, tepatnya pada senin malam saya pun mengajak kawan untuk memotret lava pijar lagi, tetapi karena kawan saya tidak bisa jadi saya pun memutuskan untuk pergi memotret sendiri di gor Kaliurang.

Tetapi kali kedua ini saya datang dengan persiapan yang matang, mulai dari pakaian hingga makan pun sudah disiapkan dengan baik. Saya pun berangkat sekitar jam 7 malam dari kos dan tiba jam 7.30 seingat saya. 

Setelah sampai di sana, ternyata cuma saya seorang diri yang ada di gor dan cuaca pada saat itu sedang berkabut, gunung Merapi pun tertutup oleh kabut dan akhirnya saya pun mulai menunggu berharap cuaca berubah menjadi cerah, jujur saja karena hanya seorang diri, saya pun cukup was-was dengan keadaan sekitar, apalagi tidak adanya penerangan dan suasana yang cukup sepi membuat saya harus ekstra waspada dari orang jahat ye kan.

Lanjut gan, setelah menunggu cukup lama akhirnya pelan-pelan kabut pun mulai hilang, akan tetapi tetap saja gunung Merapi masih tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, setelahnya saya pun iseng-iseng memotret menggunakan kamera saya dan tidak diduga-duga kamera saya berhasil menangkap guguran lava pijar Merapi dibalik kabut, melihat hasil foto tersebut auto senanglah saya dan optimis cuaca bisa cerah seperti malam sebelumnya.

Nampaknya malam itu alam tidak berpihak kepada saya karena lama-lama kabut bukannya hilang malah menjadi semakin pekat, akhirnya saya pun memutuskan untuk balik kanan dengan perasaan kecewa. Tetapi beruntunglah saya, setelah mengecek melalui laptop, foto-foto yang saya ambil malam itu semuanya tajam dan tidak ada yang blur sehingga tidak kecewa-kecewa amat lah ya.

Sekian part II yang cukup singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun