assalamualikum umat islam yang menjaanan puasa
di hari yang mulia ini, mari sejenak kita mensyukri apa atas semua kerahmatam yang telah di limpahkan allah SWT. kita kembali di pertemukan dengan bulan penuh rahmat bulan ramadhan. di bulan ini manusia di latih utuk menahan lapar dan haus di siang hari nan panas, esensi dari puasa tersebut bukanlah semata menahan lapar dan minum tapi menahan dari nafsu diri.
Pilpres
indonesia merdeka tepat pada bulan ramadhan, bulan yang memberkahi awal berdirinya bangsa indonesia sampai sekarang. bulan ini keberkahan itu ramadhan akan kembali menyelimuti bangsa ini dengan akan di pilihnya pemimpin baru yang di pilih langsung beberapa hari ke depan. pemilu bukan hanya pesta rakyat belaka, pemilu yang sebenarnya adalah meliputi pertanyaan masalah bangsa yang semakin runyam, persoalan birokrasi yang "wani piro" di segala sektor dan unsurnya, ekonomi yang tidak memihak kepentingan bangsa seutuhnya. politik yang semakin mainstrem sistimek/ demokrasi weleh weleh, budaya yang lupa di atur regenerasi penjaganya, aset yang di tangan tapi tidak bisa di pegang dan lain-lainnya.
capres yang di tawarkan hari ini menurut kami sama baik dan pantas memimpin negara yang bhinneka ini, kami juga menyayangkan tm sukses dari capres tersebut yang menghalalkan strategi politik saling fitnah dan hujat tanpa mengindahkan nilai dan norma akhlakul karimah. kata-kaa kasar jadi konsumsi mentah yang di sodorkan pada masyarakat luas lewat media di tengah bulan puasa ini. akirnya kitapun ingin mendo'akan bersama semoga para capres dan tim nya lebih arif dan bijak dalam mengampenyekan para calonnya, agar keberkahan dan kehhusyu'an masyarakat yang berpuasa tidak terganggu.
wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H