Mohon tunggu...
Keenan Gandhi Trimurti
Keenan Gandhi Trimurti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Partikelir

Hidup searah ke mana uang berhembus~~

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Revolusi Wasit Sepak Bola Indonesia: Dari Kompetensi hingga Persoalan Kesejahteraan

12 April 2023   16:25 Diperbarui: 12 April 2023   17:22 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelan tapi pasti, Ketua Umum PSSI Erick Thohir terus melakukan perombakan-perombakan yang dimaksudkan bagi kemajuan sepak bola di Indonesia. Setelah beberapa kali menerima pukulan pahit dari gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023, Erick Thohir tidak pernah mengendorkan semangatnya untuk membenahi persoalan sepak bola kita.

Di antara beberapa hal yang masuk dalam radar sorotnya adalah perihal wasit. Sebagai sebuah elemen penting dalam pertandingan sepak bola, Erick menilai bahwa kondisi wasit di Indonesia masih jauh dari kata optimal. Untuk itu, diperlukan gebrakan yang mampu mengentaskan persoalan tersebut.

Bagi Erick, seluruh aspek yang menopang profesionalisme wasit di Indonesia harus diperhatikan. Hal ini ia utarakan saat merespons permintaan publik terkait pembenahan sepak bola di Indonesia yang salah satunya mencakup perihal wasit. Erick menilai bahwa jika hendak berbicara perihal wasit, maka kita harus petakan persoalannya dari hulu sampai hilir. Dari kompetensi hingga kesejahteraan para wasit.

Kompetensi dan Kesejahteraan

Sudah terlalu sering kita mendengar keluhan terkait dengan kualitas wasit di dalam pertandingan sepak bola di Indonesia. Masalah yang sering terjadi adalah keputusan wasit yang kontroversial dan merugikan salah satu pihak, atau bahkan keterlibatan wasit dalam praktik yang tidak menunjukkan sikap fairplay adalah contohnya. Oleh karena itu, Erick Thohir mengambil tindakan untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan wasit di Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Erick Thohir adalah dengan bertindak tegas pada praktik-praktik match fixing atau praktik korup lainnya. Ia sejak awal berada dalam kepemimpinan PSSI begitu gencar melawan mafia-mafia bola yang menurutnya tidak hanya memperburuk citra sepak bola kita, tetapi bahkan juga merongrong seluruh tata kelola yang dibangun oleh PSSI.

Erick Thohir juga telah memperjuangkan kesejahteraan para wasit di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan memberikan asuransi bagi para wasit. Dengan cara ini, maka para wasit juga memiliki 'ban serep' sebagai upaya tindakan preventif. Hal ini juga banyak didukung oleh publik karena dianggap tidak hanya melihat persoalan wasit dari perihal sistem saja, melainkan lebih jauh juga sebagai personal.

Selain meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan wasit, Erick Thohir juga memperjuangkan transparansi dan keadilan di dalam dunia sepak bola Indonesia. Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan regulasi baru yang bertujuan untuk menghindari praktik-praktik korupsi di dalam dunia sepak bola.

Dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh Erick Thohir, diharapkan dapat meningkatkan kualitas wasit dan pertandingan sepak bola di Indonesia. Dengan kualitas wasit yang semakin baik, maka pertandingan sepak bola di Indonesia akan semakin fair dan transparan. Hal ini tentu akan memperkuat citra sepak bola Indonesia di mata dunia dan juga dapat memacu pertumbuhan industri sepak bola di Indonesia.

Tentunya, upaya Erick Thohir untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan wasit di Indonesia merupakan langkah yang sangat positif dan patut diapresiasi. Semoga dengan upaya-upaya tersebut, pertandingan sepak bola di Indonesia dapat semakin fair dan berkualitas sehingga dapat memajukan sepak bola Indonesia ke level yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun