Sudah dua bulan kondisi di Kabupaten Puncak Papua mengalami kondusifitas yang kian baik. Kegiatan yang ada di sekolah, pasar, serta fasilitas publik lain berjalan seperti biasa. Masyarakat Puncak Papua perlahan mulai pulih dari trauma dan ketakutan akan ancaman konflik yang beberapa waktu lalu mencekam.
Kapolres Kabupaten Puncak Papua Kompol I Nyoman Punia, mengafirmasi terkait keamanan Kabupaten Puncak Papua tersebut. Bahkan pihak pemkab yang diwakili olek Pelinus Balinal selaku Wakil Bupati Kabupaten Puncak Papua juga mengamini kabar tersebut.
Pelinus menjelaskan bahwa pihak Pemkab dengan TNI/Polri secara tegas menganjurkan agar masyarakat menjalani hari-hari sebagaimana biasanya.
Melihat peningkatan kondusifitas keamanan ini, kita tentu paham bahwa kondisi itu dibangun oleh perjuangan dari berbagai pihak.
Artikel ini hendak meninjau terkait variabel apa saja yang menopang keamanan di Kabupaten Puncak Papua, serta bagaimana hal itu mampu meningkatkan kondisifitas situasi yang ada.
 Tiga Variabel Penopang Keamanan
Untuk melihat bagaimana keamanan di Kabupaten Puncak Papua yang terus membaik, kita bisa merujuk pendapat Pelinus Balinal yang berpendapat bahwa, untuk mendedah keamanan di Kabupaten Puncak Papua, maka kita harus melihat tiga variabel yang menopang keamanan Puncak Papua itu sendiri, yaitu: Pemkab, TNI/Polri, dan masyarakat.
Bagi Pelinus, keamanan di Kabupaten Puncak Papua merupakan akumulasi dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab, TNI/Polri, serta masyarakat secara luas.
Walaupun di sisi lain dia tidak menampik adanya peran yang ada di luar tiga variabel itu, tetapi menurutnya, tiga variabel itulah yang menjadi penyangga terkuat dari keamanan di Kabupaten Puncak Papua hingga saat ini.
Pendapat Pelinus ini tentu bisa dipahami apabila kita mengingat berbagai pendekatan serta upaya yang dilakukan oleh pemkab, TNI/Polri, serta masyarakat secara luas. Integrasi di antara tiga elemen ini menjadi kunci dari kondusifitas keamanan Puncak Papua.
Upaya dalam bentuk tindakan preventif semisal pemerataan edukasi dan pemahaman, hingga tindakan pasca kejadian semisal penanggulangan korban dan bantuan, sudah menjadi fokus utama dari tiga promotor keamanan tersebut.
