Mohon tunggu...
Keegan Bailey
Keegan Bailey Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

Siswa SMA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Tiga Panda Bersaudara

20 November 2022   10:25 Diperbarui: 20 November 2022   10:26 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Meillinda Louissa

Kisah Tiga Panda Bersaudara Suatu hari di sebuah hutan yang besar hiduplah tiga ekor panda. Ketiga panda saling bersaudara tetapi mereka memiliki sifat yang berbeda beda. Panda yang pertama itu bernama Poki. Poki merupakan kakak tertua dari 3 besaudara dan Poki memiliki sifat yang baik hati, bijaksana, dan suka menolong. Lalu ada panda kedua yang bernama Noni, Noni merupakan adik kedua dari Poki, tidak jauh berbeda dengan Poki, Noni memiliki sifat yang baik, rendah hati, dan rajin. Tetapi sifat Poki dan Noni sangat bertolak belakang dengan adik bungsu mereka yang bernama Lulu. Lulu memiliki sifat pemalas, tidak dapat diatur, sombong, dan tidak sopan. Poki, Noni, dan Lulu tinggal bersama dengan ibu mereka di sebuah gua kecil. Ibu mereka yang bernama Moli sudah tua dan sedang sakit parah. Setiap hari, Poki dan Noni selalu bekerja di ladang untuk mencari nafkah agar bisa mengobati penyakit yang sedang diderita oleh Moli dan juga agar mereka bisa membeli makanan untuk sehari hari, tetapi berbeda dengan Lulu yang selalu diam di rumah dan bermalas malasan. "Lulu sampai kapan kau akan terus bermalas malasan seperti ini? Ayo ikut aku dan Poki ke ladang." Kata Noni sebelum ia pergi ke ladang. "aku malas, kalian saja." Balas Lulu. "apa kau tidak ingin membantu kami mencari nafkah untuk mengobati ibu?" tanya Noni. "aku akan menjaga ibu disini, sudahlah kalian pergi saja. Aku mau tidur jangan ganggu aku." Balas Lulu. Noni dan Poki pun hanya menghela nafas karena lelah dengan perilaku adik bungsunya."baiklah, kami pergi dulu ya.. jangan lupa untuk menjaga ibu." Kata Poki lalu Poki dan Noni segera pergi ke ladang. Tidak lama setelah Poki dan Noni pergi, Lulu juga bersiap siap hendak pergi. "Lulu kamu mau kemana?" tanya Moli. "aku mau pergi ke pasar dan melihat lihat perhiasan." Balas Lulu sambil berkaca memandang dirinya. "ibu apakah aku sudah cantik?" tanya Lulu. "tentu saja anakku." Balas Moli dengan suara yang serak. "baiklah, aku pergi dulu ya bu." kata Lulu. "kalau kamu pergi siapa yang menjaga ibu?" tanya Moli. "aku hanya pergi sebentar, lagipula ibu kan sudah tua jadi ibu pasti bisa menjaga diri ibu sendiri kan. Sudah ya bu, aku pergi dulu." Balas Lulu lalu ia pergi. Langit sudah mulai gelap, Matahari sudah mulai terbenam sehingga sudah waktunya bagi Poki dan Noni untuk pulang dari ladang. Sesampainya di gua, Poki dan Noni terkejut karena Lulu tidak ada dan hanya ada ibunya yang sedang berbaring dalam keadaan lemas. Tidak lama kemudian Lulu datang. Poki pun menghampiri Lulu "kamu darimana Lulu? Kenapa kamu tidak menjaga ibu?" tanya Poki. "aku tadi hanya pergi jalan jalan ke pasar sebentar, lagipula ibu kan bisa menjaga dirinya sendiri, untuk apa aku menjaganya?" tanya Lulu. "ibu kan sedang sakit, bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu pada dirinya?" balas Poki. "ibu akan baik baik saja kak." Balas Lulu. Poki sudah mulai merasa kesal terhadap Lulu tetapi ia tetap bersabar. Tiba tiba Moli berteriak karena merasa kepalanya sakit dan tidak lama kemudian ia meninggal. Setelah kejadian itu, Lulu tidak berubah menjadi lebih baik melainkan menjadi semakin malas dan tidak dapat diatur. "Lulu, ayo pergi ke ladang. Kita harus menyimpan lebih banyak persediaan makanan karena sebentar lagi musim kemarau." Kata Poki. "kalian saja, aku sedang tidak ingin beraktivitas." Balas Lulu. "Lulu, kapan kau akan berubah? Kau tidak boleh terus bermalas malasan seperti ini!" Balas Poki. "kenapa kalian selalu menceramahiku? Aku lelah tinggal dengan kalian, mulai sekarang aku akan tinggal sendiri!" kata Lulu lalu ia pergi dari gua. Poki dan Moli sudah berusaha mengejar Lulu tetapi tidak berhasil akhirnya Poki dan Moli kembali ke gua. "aku merasa bersalah karena aku, Lulu jadi pergi dari sini." Kata Poki sambil menangis. "tidak kak, kakak tidak salah. Mungkin Lulu memang butuh waktu sendiri, kita berharap saja semoga suatu hari nanti ia kembali ke sini." Balas Noni sambil menenangkan Poki yang sedang menangis. Akhirnya musim kemarau pun tiba, Poki dan Noni tidak merasa khawatir akan datangnya musim kemarau karena mereka sudah memiliki banyak cadangan makanan. Berbeda dengan keadaan Lulu sekarang, saat ini Lulu tidak punya tempat tinggal lagi dan tidak memiliki cadangan makanan satu pun. "perutku sakit sekali, aku sudah tidak makan berhari hari. Aku harus kemana sekarang? Aku sudah tidak punya tempat tinggal juga." Kata Lulu sambil memegangi perutnya dan menangis. Di tengah jalan, Lulu melihat Poki dan Noni yang sedang bermain bersama. "kakak!" kata Lulu lalu berlari menghampiri Poki dan Noni. Poki dan Noni pun langsung melihat kearah Lulu dan menghampirinya. "Lulu apa yang terjadi? Mengapa kau terlihat sangat pucat?" tanya Noni. "kakak maafkan aku, aku benar benar menyesal atas semua yang kulakukan. Aku juga minta maaf dan merasa menyesal atas apa yang kulakukan pada ibu." Kata Lulu sambil menangis. Poki dan Noni pun memeluk Lulu. "ayo pulang, aku sudah menyiapkan banyak makanan untukmu." Kata Poki. Lalu Lulu pun kembali bersama Poki dan Noni ke gua tempat ia tinggal sebelumnya. "terimakasih kakak, aku berjanji mulai sekarang aku akan berubah dan tidak bermalas malasan lagi." Kata Lulu lalu Poki dan Noni pun tersenyum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun