PEKERJAAN RUTIN YANG MENYEGARKAN PIKIRAN
Mengedit siang gerimis ini
Ribetnya bikin otak menari
KETIKA RISAU DATANG MENYAPA DAN MERASUKI PIKIRANKU
aku termangu, membiarkannya datang
hingga terlupa waktu dan menepisnya pergi.....
TERBAKAR DALAM RENGKUH MENTARI SIANG INI
Asa itu pun telah hancur
menjadi serpihan abu
AKU MEMBAYANGKAN SEDANG NAIK PERAHU DAYUNG MENGGUNCANG OMBAK KECIL TANPA DAYUNG HANYA DENGAN KEDUA TANGAN PERAHU DAYUNG KULAJUKAN HINGGA KE TEPI TANAH BEREBAH TERLENTANG TEMPAT KEKASIH HATIKU YANG KURINDUKAN SELAMA INI DI SEKITAR PULAU IMPIAN YANG TAK PERNAH KUJAMAH SEBELUMNYA KARENA PERJALANAN UNTUK SAMPAI KESANA TERLALU BANYAK RINTANGAN MENURUT AYAHKU BEGITU TAPI AKU TAK DAPAT MENAHAN GEJOLAK KERINDUAN YANG MENGHUNUS HATIKU SETIAP MALAM DIMANA BULAN DAN BINTANG MERAYUKU UNTUK BERCINTA MEMBUAT HAMPIR AKU TERGODA UNTUK BERSELINGKUH DENGAN SINARNYA YANG MEMANCARKAN BAYANGAN KEMESRAAN SEPASANG MERPATI DALAM KEGELAPAN PENUH KEMESRAAN NAMUN KESETIAANKU MENGALAHKAN SEMUA RAYUAN MEREKA YANG MELENAKAN PARA HATI YANG KESEPIAN DI TINGGAL KEKASIHNYA PERGI JAUH MERANTAU BERBATASKAN LAUTAN GELOMBANG ASMARA YANG HINGGA KINI MASIH KUNANTI BERSAMA RINDUKU DAN MELAJU PERAHU DAYUNGKU SEMAKIN CEPAT SEAKAN TAKUT WAKTU KIAMAT AKAN TIBA SEBELUM AKU MEMELUK KEKASIHKU DALAM PERTEMUAN DI PULAU IMPIAN
rembulan malam tenggelam
sadarkan aku dari mimpi di siang bolong
DI ANTARA DUA BUKIT DI PANTAI PUGER, NELAYAN BERSAMA JUKUNG PERAHU BERCADIK MEMECAH OMBAK MENENTANG GELOMBANG, JIKA BENDERRA MERAH DI PUNCAK SUDAH DIKIBARKAN, SETIAP DETIK ADALAH HARGA MATI YANG TIDAK LAGI DAPAT DITUNDA
Gemuruh ombak melabrak dinding batu di pantai,
bagai orkestra tiada henti mengiris hati.
MATAHARI TENGGELAM DALAM DANAU TENANG MATAMU SEPERTI REMBULAN TENGGELAM DALAM BENTANGAN LANGIT PENUH AWAN PUTIH
Ketika bayangmu datang dalam bayang remang
bibirku menggumamkan doa smg matahari n rembulan tetap ada dimatamu tak peduli ketika ia redup asal mereka ttp tak beranjak
KALA CINTA MENGGODA JIWA
Jarak yang membentang
Laksana kulit ari
KETIKA WAKTU TELAH HABIS DAN MALAIKAT IZROIL TELAH DATANG MENJEMPUT DENGAN SENYUM MISTERIUSNYA
kabut putih turun melingkar bagai tangga bidadari,
inikah gerbang jalan menuju-Mu yaa Rabb ???
KETIKA KAU DAN AKU DUDUK BERSANDING DITEPI SAWAH YANG HIJAU
Matahari singgah diufuk barat,
saat itu kupegang tanganmu.,
PURNAMA MEREKAH DI ATAS SAMUDRA
lama tak berkisah
merona rindu di atas samudra malam
DIANTARA Â AKU,KAU,DIA,MEREKA,ORANGTUAKU,ORANGTUAMU,KOTAÂ KITA DAN NEGARA KITA
Sepandai-pandainya kita hidup
Jangan lupa doa dan silaturahim,peace.
Iman Suligi
TIBATIBA LANGIT TERBUKA, KEPINGAN BINTANG DAN PLANET SEBESAR MEJA BERJATUHAN, GUNUNG-BUKIT LARI BERKEJARAN DAN BERTABRAKAN.
Orang-orang pada bengong dan saling berpandangan
Saling bertanya satu dengan lainnya, Ada apa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H