Mohon tunggu...
Iman Suligi
Iman Suligi Mohon Tunggu... Administrasi - pensiunan guru

guru, pustakawan, berkebun, membaca, musik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mensinergikan Kebijakan Dua Menteri, GIM dan FDS

19 Juni 2017   12:20 Diperbarui: 19 Juni 2017   12:54 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya saya agak jengah dengan diwacanakannya FDS oleh pak Muhadjir , mendikbud baru.  Betapa tidak, setiap ganti menteri selalu ada kebijakan baru, kalau tidak ya istilah baru contohnya PSB yang diganti PPDB apadahal substansinya ya sama. Tak pelak lagi kemudian muncul polemik seputar kebijakan baru dengan berbagai argumen yang melatar belakanginya.

Alih-alih larut dalam polemik mengapa tidak mencoba merefleksikan kebijakan tersebut dengan kebijakan Mendikbud Sebelumnya yang mencanangkan Gerakan Indonesia Membaca. Membaca penjelasan utuh Mendikbud bagaimana implementasi kebijakan tersebut maka sebenarnya bisa dilakukan sinergitas sehingga terwujud kesinambungan.Gerakan Indonesia Membaca saat ini membuahkan hasil yang lumayan menggembirakan dengan tumbuhnya berbagai gerakan literasi diseluruh Nusantra. Berbagai inovasi dilakukan dan melibatkan banyak kalangan. Di pelosok-pelosok lahir taman baca dengan berbagai model pendekatan yang mereka lakukan. Beberapa komunitas atau perorangan melakukan secara bergerak yang kini dikenal dengan Pustaka Bergerak. Literasi menjadi sebuah gerakan yang seksi saat ini. Bahkan presiden menyempatkan untuk mengundang para pegiat literasi ke istana.

Perkembangan selanjutnya menyusul kebijakan memberikan kesempatan pengiriman bantuan buku ke seluruh wilayah Indonesia melalui PT Pos Indonesia secara gratis. Beberapa penerbit juga telah berpartisipasi mendukung program ini. Komunitas Literasi tak kalah juga ikut berbagi buku koleksinya. Apa yang Kampoeng Batja alami selama dua kali melakukan pengiriman paket ke Lampung, Maluku Utara, Sulawesi, Papua dan Jawa tidak mengalami kesulitan.

Kalau saja kebijakan FDS ini disinergikan dengan GIM di satu sisi akan memantabkan peran Komunitas Literasi yang telah berperan secara swadaya ataupun yang menjadi bagian dari PKBM.  Seperti kita tahu, TBM mandiri itu telah begitu gigih berupaya dengan swadaya mendukung upaya mencerdaskan bangsa. Sekolah bisa membangun kerjasama yang saling menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Kunjungan ke TBM akan memberi darah bagi TBM untuk mengembangkan memilkibaik program maupun sarana dan prasarananya. Untuk perlu dibuat kesepaakatan kerjasama antara kedua belah pihak. Untuk menuju kearah sana TBM perlu mempersiapkan segala sesuatunya.

Literasi sesungguhnya memuat berbagai aspek, kognitif, motorik , affektif . Mensinergikan kedua kebijakan ini tidak berarti sekedar mengajak anak rajin membaca saja, tetapi melibatkan dalam aktifitas literasi secara terpadu. Komunitas literasi yang tumbuh dewasa ini juga menyajikan berbagai kegiatan selain membaca dalam pengertian yang sempit. Moga-moga sumbangan pikiran sederhana ini memberi manfaat.

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun