Mohon tunggu...
Iman Suligi
Iman Suligi Mohon Tunggu... Administrasi - pensiunan guru

guru, pustakawan, berkebun, membaca, musik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Tuhan Melukis, Sebuah Puisi Keroyokan

18 Juni 2013   20:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:48 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13715603571591299585

Bila tuhan melukis Surat kayu dalam seratnya Serat duaja menua Gradasi wajah kehidupan Bertumpuk, begitu kentara Gegaris masa menyenja Guratan, warna berkombinasi Lingkaran usia Setua meja kayuku Tajamnya harapan serat. Rautan waktu terabaikan Kerutan waktu kehidupan Guratan itu garis evolusi Guratan ruang dan waktu Matamu terpahat  tajam Mata tua kayu Mengingatkan hajar aswad Seonggok kayu tua Lapuk dimakan waktu Serat  kayu adalah  waktu yang berbicara Sangkakala  zaman Waktu kian melapuk Puisi dalam guratan Sederhana, sarat makna Kau jadikan aku Maha Karyamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun