Mohon tunggu...
Iman Suligi
Iman Suligi Mohon Tunggu... Administrasi - pensiunan guru

guru, pustakawan, berkebun, membaca, musik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gubug Purnama

2 Desember 2012   22:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:17 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja menjemput gelap Kerlip kandil menerangi istana kecil

Dalam temaram, malam berhias seberkas cahaya bulan,

Ada pijar di kegelapan menebar damai

Adalah purnama memancar menyentuh asa,

Hati pun bergetar menyebutl namaMu

Purnama melayang diantara pepohonan

Menaungi gubuk bahagia dibawah sana

Mengusir remang menaburkan cahaya

Menghangatkan lamunan

Menembus gemuruh hati

Menghiasi sunyi

Jika gelap karena ketiadaan cahaya,

Pecahan pendar cahaya itu jawaban kecemasan

Jika terang karena ada cahaya

Lukislah indahnya istana cinta

Kedamaian dan ketentraman menjadi cat

Dalam kanvas kehidupan

Kubaca dalam sepi

Kuungkap gamang dalam remang

Bahkan dalam gelap,

Masih tercipta terang

Cahaya bulan luruh pada lanskap taman

Mengapa  bersembunyi di balik ranting Walau tak silau mata mengintai

Bulan tak ingin bergegas

Meninggalkan bintang yang tersipu

Selalu setia seperti malam

Yang datang tepat waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun