Kala mentari terbangun diufuk timur ayam berkokok engkau masih lelap tertidur
Kala mentari terbit pagi hari dalam kehangatannya engkau masih lelap dalam tidur
Kala mentari terik panas menyinari alam jagat engkau masih lelap tertidur
Kala senja tiba mentari kembali keperaduannya di jemput malam engkau masih juga lelap tertidur
Mengapa saat mata terbuka lebar tetapi hati mu masih tertidur
Mengapa saat kaki melangkah tetapi hati mu masih tertidur
Mengapa saat mulut bicara tetapi hati mu masih tertidur
Mengapa saat tangan melenggang hati mu masih tertidur
Apakah engkau terbangun dari tidur mu setelah kematian menjemput
Apakah engkau terbangun dari tidur mu setelah pintu tobat tertutup
Apakah engkau terbagun dari tidur saat tarikan nafas terakhir
Apakah engkau terbangun dari tidur ketika engkau sudah diliang kubur
Karena terlena dalam tidur yang lelap didunia saat bangun sudah terlambat
Karena terlena dalam tidur yang nyenyak didunia saat terbangun engkau sunyi sendiri
Karena terlena dalam tidur yang lelap diduniasaat bangun sudah berbalut kain kafan
Karena terlena dalam tidur yang nyenyak didunia saat terbangun penyelasan sudah terlambat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H