Mohon tunggu...
Seto Adji
Seto Adji Mohon Tunggu... -

Just a young novelis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perang Akhir Zaman (B'ab 7)

11 Januari 2012   09:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:02 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

7. Politik N.W.O dan Project Messiah

Kami berempat, sedang berjalan diatas lantai penjara bagian atas. Disini, semuanya terlihat sangat mewah bahkan canggih. Pintu bisa terbuka sendiri, reaktor pembangkit energi, gudang senajata, dan yang paling penting ber-AC. Bagian atas, sepertinya bukan penjara melainkan sebuah markas. Terbukti dengan adanya ruang rapat, dan gudang senjata.

Sedangkan penjaranya, lebih terkesan seperti kandang ayam. Udara yang pengap, kebersihan yang tidak terjaga, dan makanan yang sama sekali tidak layak makan. Mungkin bila dibandingkan dan digambarkan, bagian atas adalah bagian penguasa, yang bawah adalah bagian budak.

Kami berjalan dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan kecurigaan. Rencana ini, sangat rentan gagal bila ada seseorang yang ceroboh. Jika seseorang ceroboh dan membongkar penyamaran, maka tamatlah riwayat kami. hampir dipastikan kami akan kembali ke tempat yang hina itu.

Beberapa langkah lagi, kami sampai di depan gudang senjata. Pintu keluar, berada dekat sekali dengan gudang senjata itu.

Saat kami di depan gudang senjata, tiba-tiba Edi berhenti.

“ada apa di?” tanyaku pada Edi yang terhenti langkahnya.

“bagaimana kalau kita ambil sedikit senjata mereka?” usul Edi.

“ada-ada saja kau. Yang penting kita keluar dulu dari sini. Memangnya kau mau berperang?”

“kau tidak tahu? Para budak-budak setan itu sedang merencanakan serangan besar-besaran. Tinggal menunggu waktu saja hingga penyerangan itu dilangsungkan.” Jelas Edi dengan nada yang meninggi.

“Armageddon maksudnya?” tanya Latief. Ia masih tidak percaya dengan apa yang sudah pernah dijelaskan oleh Prof.Patrick. ia begitu tidak percaya bahkan sampai mengatakan bahwa omongan professor itu adalah omongan gila dan tidak masuk akal.

“nah! Itu kau tahu. Disini, sudah bukan rahasia lagi soal rencana perang itu.”

“benar juga...” lirihku dalam hati.

“jadi bagaimana? Apa kau mau sedikit merampok persenjataan mereka? kawan baruku? Hah?”

“kita taruhan. Kalau pintu gudang tidak dikunci, kau menang. Kita ambil senjata mereka. itu berarti Allah mempermudah jalan kita. Kalau dikunci, aku menang dan kita batalkan mengambil senjata. setuju?”

“boleh saja.” Edi menantang. Orang-orang batak memang pemberani.

“Deal?” aku memberikan tangan untuk dijabat tanda setuju.

“Deal.....” Edi menjabat tanganku tanda setuju. Setelah melepaskan jabatan tangan, ia langsung melangkahkan kaki menuju pintu gudang.

KREEK.......CHIAUW

Pintu terbuka dengan sangat mudah. Pada saat itu juga, aku kalah taruhan dan mengikuti permintaan Edi untuk merampok senjata. Mungkinkah Allah memang memerintahkan kami untuk perang? Jika ia, maka tamatlah riwayatku aku masih muda. umurku masih 23 tahun. Belum menikah selesai kuliah saja belum. Sudah harus ikut perang.

Alamak.....

“heh...kau lihatkan? Allah mempermudah jalan kita. Ia memang menginginkan kita untuk perang angkat senjata melawan para antek-antek Dajjal itu. sekarang, kita masuk. Mari merampok!”

Kami masuk kedalam gudang senjata. Begitu masuk, mereka bertiga langsung terkesima dengan apa yang mata mereka lihat. (aku kagetnya sudah duluan jadi tidak kaget lagi.) mereka kaget karena dibalik sebuah pintu kecil yang hanya bisa dilewati oleh satu orang, tersimpan senjata-senjata hebat yang bisa menghancurkan sejuta umat.

“Masyallah.....dosa besar aku sudah mencemooh professor itu.” ucap Latief tanpa sadar karena terkesima.

“ternyata rencana itu bukan cuma isapan jempol belaka. Mereka memang sedang merencanakan sebuah perang besar-besaran.”

“sudah cukup kita terkesimanya. Sekarang kita ambil senjata-senjata mereka sebanyak-banyaknya.”

“ALAMAAK!! Bodoh kali kau di. Jangan banyak-banyak.”

“kenapa? Takut kau rupanya?”

“bukannya aku takut. Tapi kalau banyak-banyak, bisa sudah bawanya.”

“heh....benar juga kau. Kita mesti harus kabur dari sini.” Edi langsung tersenyum menyadari kesalahannya.

Aku langsung berjalan-jalan mengitari rak-rak penuh senjata dan amunisi. Aku cari-cari, bentuknya tidak ada yang bagus. Dalam mencari senjata, yang harus diperhatikan adalah warna, nama dan bentuk. Setidaknya itu yang sering aku lihat di Tv.

Tidak lama, aku menemukan sebuah senjata. Tulisannya adalah SPAS-15. kuperhatikan, ternyata bentuknya lebih jelek dari yang lain. Bentuknya seperti badak. Karena itu, ku kembalikan lagi ketempatnya. Yang aku suka lihat di Film, senjata yang bagus pasti bentuknya bagus. Kalau bentuknya jelek otomatis jelek.

Aku berjalan lagi dan kali ini, aku menemukan sebuah senjata yang bentuknya bagus. Warnyanya hitam, scopenya warna merah. Kuambil, dan kubaca namanya. AK-SOPMOD.

Ah...namanya jelek pasti senjatanya jelek juga. Jadi kukembalikan saja.

Jalan lagi, aku menemukan sebuah senapan laras panjang warna hijau. Karena warnanya sama seperti warna kesukaanku, yasudah kuambil saja. Bentuknya juga bagus. Kuperhatikan namanya, MAGNUM SNIPER RIFLE. Namanya juga bagus mirip nama Es Krim. Kuputuskan untuk mengambil yang ini saja.

Dan tidak lupa aku juga mengambil semua amunisi yang ada didekat senapan laras panjang ini.

Aku kembali ke pintu gudang. Saat itu, aku melihat sebuah bomb warna hijau. Ingin rasanya mengambil bomb itu. namun, tiba-tiba aku teringat dengan kejadian gila di film DKI (Dono Kasino Indro).

Bombnya salah sasaran dan masuk kedalam celana sendiri. Mengingatnya aku jadi enggan mengambil bomb. Mungkin kalau di film akan terasa lucu. Tapi kalau di dunia nyata akan terasa menyakitkan. Bisa dibayangkan kalau bomb meledak dalam celana. Masa depan bisa suram.

Didepan pintu masuk, Edi sudah menunggu kami bertiga. Ia terlihat sedang memegang senjata yang cukup besar. senjata itu yang jelas bukan basoka. Aku kenal baik dengan basoka. Karena dia selalu muncul dalam film.

“ah..akhirnya selesai juga kalian memilih senjata.” Sambut Edi pada kami yang selesai bersamaan.

“yasudah. Sekarang kita cepat keluar.” Ucapku sambil menenteng senjata laras panjang.

“hei. Kau tahu banyak soal senjata rupanya.” Edi terlihat kaget melihat senjata pilihanku.

“hah? Tidak juga. Aku pilih karena warnanya bagus itu saja.” Jelasku pada Edi.

“aku juga pilih karena senjata ini pernah dipakai oleh rambo.” Ucap Wira yang memegang senjata M-60.

“aku pilih senjata ini karena namanya mirip sama senjata tradisional. namanya Kriss empu gandring.”

Edi hanya bisa mengerutkan kening melihat kelakuan kami.

Kesimpulannya, diantara kami bertiga tidak ada yang mengerti sama sekali soal senjata. Asal bentuk, warna dan pernah lihat pasti kami anggap bagus.

***

Kami berempat berjalan, pada akhirnya sampai di pintu depan. Disana, hanya ada dua orang penjaga bersenapan mesin. Jujur saja, kalau aku tahu seperti ini, lebih baik aku mencuri senjata dan menerobos. Dari pada harus merayu pria seperti tadi.

“akhirnya keluar juga dari tempat terkutuk ini.” ucapku dalam hati.

Kami bertingkah seperti biasa agar tidak ada yang curiga. Saat kami sampai di gerbang utama, kami meminta penjaga itu untuk membukakan pintu.

“hei. Tolong bukakan pintu.” Pintaku pada penjaga itu.

“mau apa kalian malam-malam begini?” tanya penjaga itu agak curiga.

“istriku mau melahirkan. Kalau tidak cepat-cepat, anaknya keburu keluar.” Edi berbohong dengan sangat lihai. Entah dari mana ia bisa berbohong sebaik itu.

“ah. Maaf kalau begitu cepatlah. Tapi kalau kalian bertiga mau apa?”

“istrinya juga istriku. Istrinya selingkuh denganku. Aku hanya ingin tahu dia anak siapa?” (Ah! Bohongnya tidak profesional)

“hah?! Alamak...wanita zaman sekarang ada-ada saja kelakuannya. Sekarang tinggal kalian berdua. Kalian mau apa keluar malam-malam?”

Aku diam sejenak, dan memikirkan harus bicara apa dan mengeluarkan alasan apa untuk bisa lolos dari sini. Tidak lama, aku teringat dengan keempat sipir itu, dan datanglah sebuah ide.

“aku ingin berkencan dengannya.” Ucapku sambil merangkul Latief.

ERGH!!!

Kakiku diinjak.

“apa-apaan kau ini?! sudah ketularan sipir tadi ya?” bisik Latief di telingaku.

“kau mau keluar tidak? Kalau mau, ikuti saja perintahku.” aku menjawabnya dengan cara yang sama.

“oh...baiklah kalau begitu. Cepatlah kembali.”(Heh...percaya saja. Jangan-jangan dia juga?)

KREEEK.....

Gerbang terbuka. Saat itu juga, kami berempat keluar dari penjara gila ini. kami keluar secara perlahan agar tidak ada yang curiga. Kalau ketahuan, pasti akan langsung kami tembak ditempat. Karena disini sepi dan mereka berdua, kami berempat. Beberapa langkah kami berjalan, datanglah sebuah mobil hitam panjang. Entah apa namanya yang jelas mereka berhenti tepat berhenti disamping kami.

Aku was-was, dan bersiap dengan senapanku. Kaca mobil terbuka dan seseorang yang wajahnya familiar, tapi namanya aku lupa siapa terlihat jelas dari sana.

“hei kau. Bisa minta tolong sebentar?” ucap pria dalam mobil ini. melihat gelagatnya, aku merasa pernah melihatnya di Tv.

“saya?” ucapku sambil menunjuk diri sendiri.

“iya kau. Nanti ada rapat. Assistenku sedang sakit kau gantikan sebentar ya.” pinta pria ini. perlahan, aku mulai mengenalinya. Seingatku, ia pernah terlibat skandal korupsi 2 Triliun.

“tapi, saya ada kencan. Saya tidak bisa.” Aku mengelak agar tidak kembali lagi ke penjara itu.

“nanti kuberi seribu dollar Amerika.” Meskipun diberi uang, kali ini aku enggan melakukannya.

“maaf. Saya tidak bisa.”

“aneh sekali. Biasanya mau. Hei jangan-jangan kau penyusup ya?” ia mulai curiga.

Tiba-tiba, Latief menghampiriku dan membisikkan sesuatu.

“lakukan saja. Daripada ketahuan?”

“tega sekali kau mengorbankanku! Memangnya siapa yang merencanakan ini semua hah?” aku menjawab dengan berbisik juga.

“bukannya begitu, kebetulan saja kau yang ia minta untuk menggantikan asistennya. Tolonglah sekali-sekali.”

“kalau aku tidak selamat, ku hantui kalian setiap malam.”

Dengan terpaksa aku menuruti permintaan koruptor ini. aku tidak mau rencananya gagal total gara-gara keegoisanku. Biarlah mereka duluan yang selamat. Yang penting, aku bisa dapat seribu dollar Amerika. Kalau dirupiahkan, lumayan banyak juga.

“baiklah. Tapi jangan lama-lama. Pacarku menunggu.”

“nah..kalau begitu naiklah. Aku jelaskan apa yang harus kau perbuat nanti.”

Aku masuk kedalam mobil. Saat masuk, udara dingin langsung menyelimuti kulit. Entah karena aku yang norak, atau memang AC mobil benar-benar dingin. Didalam mobil terasa sangat mewah dan berkelas. Ah..paling-paling hasil korupsi uang rakyat. Percuma mobil mewah, percuma rumah megah kalau hasil dari membunuh rakyat secara pelan-pelan. Tunggu saja cambuk api dari neraka akan menyiksamu kelak.

Koruptor ini, mengeluarkan sebuah Laptop dengan Flash disk dan mouse yang tersambung dengan laptop. Dari kelihatannya laptop ini harganya pasti mahal. Dan lagi-lagi belinya dangan uang rakyat.

Ia lalu mulai menjelaskan.

“nah, jadi begini. Yang harus kau lakukan hanya menekan tombol mouse ini saat aku perintahkan.....”

“oh..untuk presentasi rupanya. Kalau ini, aku sudah mengerti.”

“ah..baguslah ternyata masih ada tentara yang pintar seperti kau. Biasanya tentara disini bodoh-bodoh.”

Kubuka file yang akan di presentasikan. Siapa tahu, ada informasi rahasia yang berguna. Dan siapa tahu, kalau aku selamat dan benar-benar terjadi perang, informasi ini, bisa kuberi tahu pada para pejuang.

Belum sempat aku membuka, mobil berhenti.

“kau bawa sekalian tas dan laptopku ini.” lagi-lagi memerintah. Ah...senangnya jadi orang kaya.

Kami keluar dan menuju ruang rapat yang ada logo pentagramnya. Saat kami masuk, disana sudah banyak sekali orang-orang berjas, dan berdasi duduk melingkar disebuah meja besar. sekitar 25 orang. Ditengahnya ada sebuah proyektor. Proyektor ini tidak seperti proyektor yang ada di kampus-kampus. Milik mereka jauh lebih canggih.

Pertemuan ini, dihadiri oleh para petinggi-petinggi negara. Dari mana aku tahu? Sebab aku melihat wakil presiden Amerika dan salah seorang anggota DPR. Ternyata yang dikatakan oleh Prof.Patrick adalah benar.

“sekarang kau buka filenya. Di flashdisk cuma ada satu file kau buka yang itu.” perintah koruptor ini.

Aku menurutinya, dan membuka file tersebut.

“Selamat malam hadirin semua. Malam ini, saya akan melanjutkan presentasi saya yang kemarin bersambung.”(memangnya sinetron bersambung terus)

Begitu file terbuka, aku kaget karena disana langsung terpampang wajahku. Dan parahnya dalam bentuk 3D. Menyadari itu, aku langsung menyembunyikan wajahku dibalik laptop. Sambil berharap tidak ada yang menyadarinya.

“klik!” perintahnya.

Aku menurutinya dan mengklik. Seketika itu, wajahku diganti dengan sebuah botol yang bertuliskan “Epidemic”. Untung saja, mereka tidak ada sama sekali yang sadar bahwa yang di foto itu adalah aku. Aku yang sama sekali tidak mengerti, hanya bisa terdiam sambil menunggu penjelasannya tentang botol yang bertuliskan “Epidemic”.

“seperti yang sudah kita ketahui, salah satu cara kita untuk mewujudkan N.W.O adalah dengan cara ini. Senjata biologis. Salah satunya adalah HIV yang sudah lama kita buat di lab.” Kata koruptor dengan lantang.

Terus-terang, aku sama sekali tidak menyangka bahwa virus ini, diciptakan di laboratorium. Penasaran, aku mencoba bertanya.

“maaf, bagaimana cara kerja virusnya?” tanyaku pada si koruptor ini.

“ah...kau baca saja sendiri. Cari di tasku itu.”

Ku geledah tasnya, dan mendapatkan sebuah kertas yang berisikan informasi tentang HIV. Aku sudah tahu, sebenarnya HIV adalah sebuah penyakit kelamin yang akan terjadi pada orang-orang dengan perilaku sex bebas dan narkoba. Namun, aku ingin tahu apakah ada rahasia dibalik itu semua? Dan aku yakin pasti ada. Karena seperti yang dikatakan oleh koruptor ini, virus ini dibuat di Lab.

Kubaca selembaran kertas ini, dengan seksama.

Dituliskan disini, bahwa virus ini disebarkan dengan cara lewat makanan dan udara. Virus ini bekerja apabila seseorang melakukan hubungan intim dengan lawan jenis atau sesama jenis dan narkotika.

Singkat kata, berganti-ganti pasangan atau tidak, HIV terus mengintai.

Jika orang itu tidak melakukan sex bebas atau memakai narkotika, maka virus tidak akan bekerja dengan optimal. Namun, akan memperpendek umur jika makan-makanan yang diracuni oleh mereka. disana, juga ada beberapa contoh makanan yang sudah mereka racuni. Diantaranya adalah ayam goreng kolonel sanders.

Alhamdulillah, aku tidak pernah makan-makanan seperti itu. sudah mahal, porsinya sedikit! Lebih baik makan nasi uduk.

Selain itu, virus ini bisa diaktifkan dengan sebuah remote control. Singkat kata, mereka bisa mengaktifkan virus ini kapan saja dan dimana saja.

Kuperiksa, ternyata ada satu buah remote dalam tasnya. Saat tidak ada yang tahu, kuambil remote itu.

“hei kau. Klik! Jangan diam saja!” ia berteriak memecah lamunanku.

Aku klik, dan sekarang muncul sebuah Tv. Aku mulai bertanya-tanya apakah mereka akan membicarakan soal Tv? Mungkinkah ada rahasia dibalik sebuah kotak yang ada orang didalamnya? Aku diam dan menyimak.

“nah..ini yang butuh bantuan dari anda-anda semua. Rencana kita mewujudkan dunia impian, bisa terwujud lebih cepat dengan bantuan televisi. Dengan ini juga, kita bisa mengaktifkan virus HIV dengan lebih efektif lagi.”

Mendengar perkataannya, aku kemudian mencari selembaran lagi yang ada hubungannya dengan apa yang ia bicarakan. Kugeledah lagi, ternyata dapat. Ditasnya ternyata banyak sekali kertas-kertas yang berisi informasi soal rencana mereka dalam mewujudkan N.W.O.

Kubaca lagi dengan seksama. Aku ingin tahu bagaimana Tv bisa membantu mereka dalam mewujudkan ambisi mereka.

Dalam selembaran pertama, tertulis jelas Tv dan N.W.O

Untuk mewujudkan dunia impian, salah satunya kita membutuhkan sebuah senjata bernama televisi. Sebagian besar orang, menghabiskan waktu mereka didepan televisi. Kebanyakan orang, menghabiskan waktu sekitar 6 sampai 8 jam sehari didepan televisi.

Ini mempermudah kita dalam menguasai pikiran mereka. kita cukup menayangkan tayangan yang menarik bagi mereka, dan mereka akan terus berlama-lama didepan Tv mereka. Semakin lama, otak mereka akan semakin lemah dan mudah kita kuasai.

Bosan, aku mengambil selembaran kedua. Judulnya Tv dan Pengaktifan HIV

Sebagaimana kita tahu, Tv selain bisa menjadi media cuci otak kita juga bisa mengaktifkan virus HIV yang sudah kita buat.

Caranya:

Orang-orang, biasanya akan mengikuti apa yang sedang Trend di Tv. Apa lagi, anak-anak muda. Kesimpulannya adalah, kita bisa menjadikan memakai Narkoba dan Sex bebas sebagai Trend untuk mengaktifkan virus tersebut.

Pacaran, adalah salah satu pemicu dari perilaku Sex bebas. Kita bisa menjadikan Trend pacaran terlebih dahulu sebagai awal dari rencana besar kita. Dengan cara menyajikan para selebritis yang berpasang-pasangan, atau dengan film-film yang berbau pacaran.

Secara tidak langsung, mereka akan menganggap itu biasa, dan mengikuti perilaku yang di contohkan. Apa lagi, di negara Indonesia yang anak-anak mudanya kebanyakan lebih sering mengikuti Trend pergaulan dari pada Trend ilmu pengetahuan.

Namun, jika hal ini gagal, kita paling tidak bisa membuat mereka malas dan bodoh. Jika sudah malas dan bodoh ujung-ujungnya kemiskinan yang akan mendatangi mereka. jika mereka sudah miskin, dan terbiasa dengan gaya hidup seperti selebritis, secara tidak langsung mereka akan melupakan Tuhan dan menjadikan uang sebagai Tuhan mereka.

Kesimpulan:

Jika kita sudah menguasai perekonomian, kita sudah selangkah lebih dekat dengan tujuan kita. Mereka akan melakukan apa saja jika sudah menyangkut masalah uang. Dan secara tidak langsung kita sudah menjadi Tuhan mereka.

Aku selesai membaca, namun ia masih belum selesai berbicara. Kutunggu ia sampai ia mengatakan klik.

“hei Edi! Aku mau tanya. Bagaimana perkembangan para bawahan kita di indonesia?” tanya seorang pria bule keturunan Amerika sepertinya.

Akhirnya, aku ingat siapa koruptor satu ini. ia adalah Edi seorang koruptor kelas kakap atau lebih tepatnya koruptor kelas ikan paus yang sampai saat ini masih tidak bisa ditangkap oleh penegak hukum di indonesia.

Entah karena penegak hukumnya yang loyo karena di sogok, atau si edi ini memang pintar. Heh kalau si Edi yang batak tahu, ia pasti akan marah besar mengetahui namanya sama dengan nama seorang koruptor kelas kakap.

“oh...sampai saat ini, mereka sudah hampir selesai menguras harta negara itu. tinggal menunggu waktu saja sampai negara itu benar-benar hancur.” Jelas koruptor kelas kakap ini.

Apakah yang ia maksud adalah para pemerintah yang sedang menjabat? Kalau ya, negaraku tercinta dalam masalah besar. Sebuah negara yang dipimpin oleh antek-antek Dajjal, tidak akan bertahan lama. Mungkin hanya tinggal menghitung hari seperti kata Krisdayanti. Negaraku akan tinggal kenangan.

Pantas saja, setiap hari ada-ada saja kasus-kasus baru yang berdatangan silih berganti. Pantas saja, anggaran negara sering dipermainkan. Dan pantas saja negaraku tidak maju-maju. Korupsi dan kolusi dimana-mana. jika sudah hampir ketahuan rakyat, mereka langsung melakukan pengalihan isu. Dengan cara membuat kasus lain yang tidak kalah heboh.

Jangan-jangan, uang yang dikorupsi bukan mengalir ke rekening para koruptor itu. melainkan masuk rekening organisasi ini.

“hei. Negara itu adalah negaramu sendiri. Apa kau tidak mencintai negara dan bangsamu sendiri itu hah? Padahal, negaramu itu seperti surga dunia. mau apa saja ada. Bahkan para bawahan kita saja perlu waktu lama untuk menguras habis harta negaramu itu.”

Tidak kusangka, orang amerika yang bahkan anggota organisasi ini sampai memuji Indonesia yang begitu kaya. Walaupun sebenarnya ada bagian yang sedikit menghina, namun intinya ia memuji Indonesia sebagai surga dunia.

Di Indonesia, orang-orangnya sering kali menghina bangsa sendiri. Mereka sering kali menilai bahwa bangsa kita ini miskin. Mereka sering kali tidak melihat potensi-potensi hebat dari sumber daya di Indonesia.

“sebenarnya ya. Tapi, kita sudah sepakat. Jika N.W.O sudah terwujud, akulah yang akan menguasai Indonesia.” Mendengar pernyataannya, rasanya ingin sekali kutembak kepalanya dengan senapan yang namanya mirip Es Krim ini. Awas saja kalau ketemu lagi, nyawamu pasti akan ku kirim ke pintu neraka.

“yasudah..kalau begitu, lanjutkan.”

“klik!”

Tiba-tiba, seorang pria berkebangsaan Timur Tengah mengangkat tangan, dan berkata.

“Pimpinan, memerintahkan kau untuk membuat proyeksi soal project messiah. Apa sudah selesai?”

Project Messiah? Apa lagi itu? apakah ini adalah salah satu dari sekian banyak rencana mereka untuk menguasai dunia?

“Project itu ya? kebetulan baru selesai. Apa mau kutunjukkan sekarang?”

Mereka berdiskusi satu sama lain. Beberapa saat, mereka selesai dan orang yang sama berkata.

“silahkan. Mengingat project ini sangat penting, kau harus jelaskan secara singkat, jelas dan terperinci. Jika project ini sampai gagal, maka seluruh kerja keras kita selama 15 abad akan sia-sia.”

“tenang saja. Akan kujelaskan secara terperinci. Klik!”

Proyeksi yang muncul dari proyektor adalah sebuah piramida yang belum selesai dengan puncaknya terpisah. Di puncaknya ada sebuah mata terkurung disana. Seperti lambang pada uang 1 Dollar sebelah kiri. Lalu, berganti dengan sebuah bulan.

“sekitar 20 tahun dari sekarang, sebuah fenomena akan terjadi. Fenomena itu adalah Bloody Moon. Atau Bulan berdarah. Pada saat itu, planet-planet akan sejajar pada satu garis. Saat itu, sang messiah kita akan bangkit. Namun, terjadinya Bloody Moon ini akan terjadi secara bertahap. Awalnya, hanya seperempat lalu setengah dan akhirnya penuh. Tapi yang jelas, bloody moon penuh akan terjadi pada tanggal 31 Oktober bertepatan dengan Helloween.

Butuh waktu sekitar 2 bulan dari bloody moon seperempat, sampai bloody moon penuh. Saat itu juga, kita memperlukan sekitar 13 orang yang akan dijadikan Korban ketika terjadinya blood moon penuh. Pada saat pengorbanan, kita tidak boleh salah orang. Orang-orang yang akan dikorbankan sudah dipilih.”

Aku bertanya-tanya, apakah messiah yang mereka maksud adalah Ad’Dajjal? Kalau benar, ini berarti project yang sedang mereka jalankan adalah project untuk membangkitkan si jago fitnah itu. dan juga, ini menjadi sebuah tanda bahwa kiamat sudah semakin dekat. Mau tidak mau, aku harus mau berperang angkat senjata melawan para musuh-musuh Allah di Akhir zaman.

Ia lalu menyuruhku mengambil sebuah berkas yang ada dalam sebuah map dan membagikannya pada seluruh anggota rapat. Kuambil dari tasnya, dan kubaca sejenak. Ternyata disana ada fotoku, Wira dan Latief. Mungkinkah kami adalah orang khusus yang diperlukan untuk project ini?

Disana juga ada pencegahan bila sang korban meninggal.

Pencegahannya adalah mencari orang lain yang hari lahirnya sama. Kuperhatikan, ada sekitar 30.000 nama yang hari lahirnya bersamaan denganku. 75.000 yang bersamaan dengan Wira, dan 125.000 yang bersamaan dengan Latief.(aku bisa tahu karena ada nominalnya)

“tidak perlu kau bagikan siapa-siapa saja yang harus jadi korban. Kami tidak begitu peduli dengan itu. lanjutkan saja.” Kata seorang kakek-kakek yang rambutnya sudah penuh dengan uban dengan sombongnya. Mendengar itu, aku sedikit lega karena penyamaranku tidak akan terbongkar. Aku kembali fokus dengan presentasi.

“baik. Saya lanjutkan. Selain kita butuh mereka, kita juga butuh tumbal seorang anak. Anak yang kumaksudkan adalah anak yang spesial. Anak ini lahir tanggal 6 bulan 6 pukul 6. Anak ini, adalah Moon Child.

Moon Child ini sangat penting. Karena anak ini hanya akan lahir sekali setiap 20 abad. Jadi, jika kita gagal, maka kita harus menunggu lagi selama 20 abad. Untuk mengulang rencana ini. jadi, kita harus ekstra hati-hati dengan Moon Child ini. kalian pasti tidak mau menunggu sampai 20 abad lagi bukan? Oleh karena itu, jangan sampai anak ini tewas.”

“apa kau sudah punya fotonya, siapa anak ini?”

“belum. Kemungkinan, ia baru akan lahir 4 tahun lagi dari sekarang. Dan itu pasti. Saya bisa menjamin itu semua.”

baiklah. Lanjutkan lagi.”

“selanjutnya, yang kita butuhkan adalah sebuah piramida. Designnya seperti ini...”

Gambar langsung berubah. Aku sama sekali tidak perlu kerja kali ini.

“Moon Child akan diletakkan di bagian paling atas. Sisanya, para tumbal yang lain bisa ditempatkan sesuka hati. Namun harus pada bagian piramid tersebut. Disekelilingnya, harus ada sekitar 50 orang harus menari tarian dewa matahari.

Juga, kita harus mencari beberapa benda. Seperti mata emas, kalung emas, kunci emas, tongkat emas, dan segitiga emas. Kabar baiknya adalah kita hanya tinggal mencari segitiga emas.”

Sebuah video lalu diputar secara otomatis. Di video itu diperlihatkan seperti apa tarian dewa matahari tersebut. Juga, diperlihatkan benda-benda yang dimaksud.

Melihat benda-benda itu, mengingatkanku pada sebuah film kartun yang akhir-akhir ini sering tayang di Tv. Kartun yang menceritakan tentang pertarungan monster dari kartu.

Kuperhatikan, sangat mirip dengan tarian yang pernah aku lihat si sebuah film. Aku lupa namanya tapi yang jelas tarian yang mereka lakukan sama persis. Urut dan tidak ada sama sekali bagian yang berbeda. Kostum penari, juga persis sama. Kostum yang mereka gunakan seperti mayat hidup alias zombie kalau bahasa kerennya.

“jika tarian sudah selesai, barulah pengorbanan dimulai. Jika ini sukses, maka jiwa sang messiah yang terkurung dalam segitiga bermuda akan lepas. Dan pada saat itu juga, jiwa sang messiah akan hinggap di tubuh pimpinan kita. Ia akan menunggu disebuah pemukiman yahudi yang saat ini sedang kita buat.” Jelas si Edi koruptor.

“dan pada saat itu juga, seluruh rencana kita, akan terealisasikan. Hahahahahaha!” si kakek Amerika tertawa lepas seperti penjahat-penjahatdi film James Bond.

“Hahahahahahaha!!!!!” semua orang ikut tertawa jahat

Tiba-tiba, proyeksi ditengah ruangan berubah menjadi bumi yang terikat dengan rantai.

“bersulang untuk project messiah!” Salah seorang mengangkat gelas dan mengajak bersulang. Seisi ruangan, mengikuti kecuali aku. Karena hanya aku saja yang tidak diberi gelas untuk minum.

Aku mengambil kesimpulan, bahwa project messiah ini, adalah puncak dari kerja keras mereka selama 15 abad. Setelah membuat kekacauan disana-sini, mereka akan membangkitkan Ad’Dajjal sebagai jalan menuju rencana mereka yang paling awal. Yaitu N.W.O

Aku pusing tujuh keliling memikirkan bagaimana jadinya dunia ini jika rencana itu terwujud. Dunia pasti akan penuh dengan kebencian, kaidah agama akan dihilangkan, para manusia-manusia akan berubah seperti layaknya hewan yang selalu mencari makan, dan kekuasaan. Dan mereka yang merencanakan ini semua, akan tertawa lepas melihat sejuta umat manusia menjadi budak pemuas hawa nafsu mereka.

Ya Allah....

Tunjukkanlah kebesaranmu......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun