Mohon tunggu...
Kebontunggul Gondang
Kebontunggul Gondang Mohon Tunggu... Administrasi - Kota Mojokerto

Menulis Berita Opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Vermikompos sebagai Solusi Pertanian Berkelanjutan di Desa Kebontunggul, Mojokerto

18 Juli 2024   22:28 Diperbarui: 18 Juli 2024   22:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Program Kerja KKN Reguler UNTAG Surabaya 2024 dengan tema "Penerapan Inovasi dan Teknologi Guna Mendukung Pencapaian SDGs Desa" di Desa Kebontunggul, Kec. Gondang, Kab. Mojokerto, memperkenalkan vermikompos sebagai solusi inovatif dalam pertanian berkelanjutan. Vermikompos, pupuk organik yang dihasilkan melalui aktivitas cacing tanah, menawarkan berbagai keunggulan. Tidak hanya kaya akan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, vermikompos juga memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air serta menetralkan pH tanah. Proses pembuatannya yang murah dan sederhana membuatnya dapat diimplementasikan di berbagai skala, dari rumah tangga hingga industri pertanian besar. 

Penerapan vermikompos di Desa Kebontunggul tidak hanya meningkatkan hasil pertanian tetapi juga memberikan solusi untuk masalah lingkungan. Sampah organik yang biasanya menjadi limbah dapat diubah menjadi pupuk bernilai tinggi. Hal ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang mencakup pengelolaan lingkungan berkelanjutan dan peningkatan ketahanan pangan. Namun, untuk mencapai keberhasilan jangka panjang, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat setempat. Pelatihan berkelanjutan dan penyediaan sarana produksi vermikompos menjadi kunci penting dalam memastikan program ini berjalan efektif dan berkelanjutan. 

Secara keseluruhan, vermikompos bukan hanya sekedar inovasi teknologi dalam pertanian, tetapi juga representasi nyata dari sinergi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kearifan lokal. Implementasi vermikompos di Desa Kebontunggul menjadi contoh bagaimana inovasi sederhana dapat memberikan dampak besar dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan mencapai SDGs desa. Program ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat direplikasi di desa-desa lain di Indonesia, sehingga kontribusi kecil dari setiap desa dapat menjadi langkah besar menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun