Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tenggelam di Hiruk Pukau Malioboro

6 Agustus 2016   16:53 Diperbarui: 6 Agustus 2016   16:55 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Sore yang penat baru saja mempermainkan langit yogya

Sepenggal jalan bertatah malioboro menggeliat gairah seketika

Warung lesehan panjang berserabutan menyibak hasratnya

Siram cahaya rupa erotis riuh merengkuh gelegak pelancong

(2)

Pengamen, jejeran andong, juru parkir dan becak tumpah

Mereka saling bersusulan menangkap langkah-langkah basah 

Penjaja rerupa batik tak lelah mengukir tatapan hendak    

Sesekali deru kereta api berpacu membelah pecah malioboro 

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun