Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sepiring Pisang Goreng Hangat dan Secangkir Kopi

6 April 2015   08:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Waktuku tengah mati di atas meja makan

Lalu sepiring pisang goreng hangat tersenyum menyapa

Aroma nafsunya yang genit menarik paksa inginku

Menghentak pagiku yang masih terkantuk

(2)

Secangkir kopi yang kuseruput mendingin

Erat pelukannya merenggang diantara tarian jemari garpu

Sedari dini ia bersamaku memerangkap waktu

Mengurai kehendak diantara gesitnya pacuan degup

(3)

Ini kisah tentang sepiring pisang goreng hangat

Yang di dalamnya membeku kecemburuan secangkir kopi

Sepiring pisang goreng hangat dan kopi berseteru

Aku menikmati penuh waktuku yang mati di atas meja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun