Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Karena Entahlah

6 Februari 2016   21:09 Diperbarui: 6 Februari 2016   21:27 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)
Memegang gerendel waktu sekarang
Dan menguaknya
Tak ada derit kehendak yang membuncah datang menghampir
Sunyi dan dingin saja tiba membekap
(2)
Pepohonan cemara yang tumbuh di halaman tatap diam membatu
Ada gerak beberapa daun jambu memang
Hanya seketika saja..
Ketika seekor kalong kecil menyambar segerombolan nyamuk
(3)
Nun di atas ketinggian ranting pohon mangga yang dikelupas masa
Tak tampak sekedar bulan sabit menggantung temaram seperti biasanya
Mungkin tak ada dendang asmara malam ini
Seperti membiarnya sunyi ketika gerendel waktu menutup

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun