Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersua Raja Ali Haji di Penyengat

7 Desember 2014   01:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:53 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Perahu pompong tua bermuat rindu bersua buncah berkayuh, 

Melajukan pasti membelah selat Gurindam Inderasakti nan jernih

Seorang nelayan cinta turun melaut mengejar ombak di tepian

Berkubangkan buih di buritan niat terpateri hasrat berpeluk rupa

(2)

Inilah gurindam fasal yang pertama,

Barang siapa tiada memegang agama segala-gala tiada boleh

dibilangkan nama

Barang siapa mengenal yang empat

Maka yaitulah orang yang makrifat

Barang siapa mengenal Allah

Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal diri

Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Barang siapa mengenal dunia

Tahulah ia barang yang terpedaya

Barang siapa mengenal akhirat

Tahulah ia dunia mudharat

(3)

Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam,

Salam hormat patik haturkan dalam gubah puisi diri nan sahaja

Kepada Tuan Raja Ali Haji di pulau cinta penyengat hati

Sampai jumpa pada gurindam fasal yang ke dua ..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun