Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

BBM

29 Agustus 2014   05:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:13 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Masalah negeri ini bukan sekedar urusan BBM belaka,

BBM itu hanya bak sebutir debu dari masalah yang menggurita

Usahkan lagi bersilat lidah dengan retorika usang itu

69 tahun merdeka tak jua beringsut dari kemerdekaan hakiki

(2)

Habis energi anak negeri bicara wacana tak berguna,

Padahal di balik BBM, sumber pendapatan lain dibiarkan tumpah

Para tikus bebas berkeliaran menggerogoti lumbung pertiwi

Diantaranya, pajak dijarah dan pungutan liar merajalela

(3)

Masih tak cukupkah pelajaran pendahulu tentang cinta tanah air?

Lupakan muslihat racun BBM yang kukuh menyandera

Kuatkan niat dan tekat, melangkahlah jujur dengan kepastian penuh

Bukankah langkah baru itu baru saja akan menjejak?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun