Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebelum Tujuh Hari Usai

23 Mei 2024   15:36 Diperbarui: 23 Mei 2024   15:48 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebelum Tujuh Hari Usai

 

Apa yang ditunggu
Kenapa saling bertanyakan pandang
Pejamkan mata basah itu, sambil:
Melipat rapi tangan di perut

 

Siapa yang berbisik itu?
Melambungkan tanya tinggi-tinggi
Jangan berisik andaikan ..
Biarkan saja waktu mencatat langkah 

 

Apa yang dirasakan?
Telan saja pelan-pelan diam-diam
Pejamkan mata basah itu dan tersenyumlah
Biarkan waktu yang mematut janji!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun