Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang: Hujan, Kayu, Batu dan Lumpur-Suara Alam yang Kembali Pulang

15 Mei 2024   09:00 Diperbarui: 15 Mei 2024   09:04 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentang: Hujan, Kayu, Batu dan Lumpur-Suara Alam yang Kembali Pulang

 

Malam belum sepenuhnya terpejam
Surau baru berhenti mengaji
Ketika nafas hari lagi bersiap mereguk mimpi
Tamu itu, tiba-tiba datang menerjang.

 

Bersama hujan:
Dia membawa serta kayu, batu dan lumpur
Tanpa uluk salam dia pulang!
Jantungnya tergesa berdegup kencang

Malam belumlah sepenuhnya terpejam
Ketika seketika gaduh pekat menikam segala
Hujan, pulang dengan se-ransel kayu, batu dan lumpur
Padahal, Surau-Surau baru berhenti mengaji ..

(pray for Sumbar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun