Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Puisi Satu Panggung

12 Desember 2023   07:51 Diperbarui: 12 Desember 2023   07:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Satu Panggung

Musim janji itu kembali
Seperti cendawan payung di atas kayu lapuk
Memenuhi sesak panggung jelata
Berkelindan subur meroyak koyak harap

Di atas punggung jelata
Para pedagang suara itu tumpah
Mengobral: pepesan baliho
Memasti esok yang nanti-pun entahlah

Musim janji itu selalu berulang
Menyesaki punggung jelata yang ringkih
Subur seperti cendawan payung di atas kayu lapuk
Mereka menjual mimpi-mimpi busuk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun