Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Luka-luka Pohon

3 November 2023   11:22 Diperbarui: 3 November 2023   12:02 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luka-luka Pohon

Pohon-pohon perkota'an dipenuhi luka-luka
Sekeliling tubuhnya dihujani paku-paku tajam
Dalam ditikam bibir-bibir tipis bergincu tebal
Dihujam nakalnya para lelaki tampan berdasi

Pohon-pohon itu merana disekap janji-janji
Dahan dan rantingnya dipapas nafsu berkuasa
Daun-daun hijaunya mengering direntang asa
Nafasnya terengah di bawah teriknya kehendak

Pohon-pohon di perkota'an menjadi etalase
Sekeliling tubuhnya dihujani paku-paku tajam
Segala janji-janji yang entah tumpah ke jalan
Musim berkuasa melukainya menjadi berhala   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun