Nun
Nyawa-nyawa dihunus paksa laiknya debu
Tak ada belas kasih, saling lepas
Tanpa sesal
Konon-nya
Berjengkal tanah saja dipersebabkan
Rumah kita berpulang
Meng-atas namakan sang maha
Masing-masing mencengkeram benarnya
Meliarkan nafsu berkuasa
Ketika murka itu telah meraja
Nun kata, lupa bahwa
Akan berpulang segala, di tanah yang sama  Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!