Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hujan, Kerinduan Cinta yang Menyapa

12 Oktober 2023   06:47 Diperbarui: 12 Oktober 2023   06:53 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan, Kerinduan Cinta yang Menyapa

Hujan pagi-pagi sekali membasuh kerontangnya halaman
Titik-titik jemarinya melukis genangan kecoklatan
Sepasang bebek serati tampak bermesraan mematuk hari di sana
Hujanpun menyapa rerumputan yang telah menguning

Hujan telah mematuk ketebalan asap yang hitam pekat
Kebakaran nafsu telah melumat keindahan birunya langit  
Sumur-sumur kesejukan yang mengering kembali terisi damai
Kesiur ilalang yang membelukar kembali tampak berputik

Hujan kembali turun di lebatnya kata yang bersusun
Meski berupa harapan yang selalu bermunajat pada semesta
Samar-samar terlihat hamparan kabut mulai tersenyum
Membentuk titik-titik embun pagi di setiap doa yang membuncah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun