Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Langit Biru Tanpa Bintang

3 September 2023   12:44 Diperbarui: 3 September 2023   12:50 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit Biru Tanpa Bintang

Pagi menyingsingkan lengan, nun dari kejauhan .. pada
Celah bukit hambalang tatapnya berkaca mendongak langit  
Sekumpulan pipit gunung tampak hinggap berkerumun
Berayun patuk diantara gersang lambai liar ilalang

Sepasang kanvas siap lukis terlihat menghujam sunyi
Ada bekas sapuan warna biru dan hijau mengering pada bebatu
Sekelompok warna-warni lain terlihat pula membengkalai
Waktu terkadang nakal dan usil melukis inginnya sendiri

Pagi masih menyingsing harap ketika mendadak berkabut
Lamat-lamat terdengar nyanyian merdu lagu silam menyeruak
Sekumpulan pipit gunung itu terkejut dan kemudian berlalu
Sepasang kanvas siap lukis-pun membeku diantara asa berbatu      

kota batu, sept.2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun